Chereads / ALYSHA BARA / Chapter 3 - 3 Bukanlah pilihan

Chapter 3 - 3 Bukanlah pilihan

Kamu dan maudi bukanlah pilihan (Bara aldinarand)

"Yaudah sekarang kamu tidur, istirahat ya biar cepat sembuh aku pamit pulang dulu," ucap bara.

"Kok buru-buru mau kemana?" tanya alysha.

"Aku mau ke basecamp yang, soalnya nanti malam mau balapan," jawab bara.

"Kok balapan sih, nggak usah ya aku takut kamu kenapa-napa," ujar alysha khawatir.

"Nggak bakal kok sayang, kan aku sering balapan dan masih baik-baik aja kan? boleh ya ly, bara janji bara nggak akan kenapa-napa."

"Yaudah tapi kalau sampai bara kenapa-napa lyly marah ya sama bara," ujar alysha.

"Iya alysha sayang."

"Yaudah iya."

"Yaudah aku pamit ya, cepet sembuh sayang."

"Iya hati-hati di jalan ya."

Bara keluar dari kamar alysha dan berpamitan pada bi asih lalu melajukan motornya untuk pergi ke basecamp.

Sesampainya di basecamp ia langsung di sambut anak-anak darkrioz yang merupakan nama geng motor yang di pimpin bara.

"Hai bro akhirnya lo dateng juga," ujar felix.

"Dateng lah masa iya gue lewatin buat balapan nanti malam," sahut bara yang langsung duduk di sofa hitam.

"Lo dari mana sih bar?" tanya bagas tiba-tiba.

"Dari rumah alysha, dia sakit jadi gue jengukin dia dulu," jawab bara santai.

"Gws ya buat pacar lo."

Bara hanya mengangguk, detik berikutnya mereka mulai menyiapkan motor untuk bara balapan nanti malam, dengan memastikan bahwa motor yang akan dipakai bara baik dan tidak ada kerusakan apapun.

"Beres bro semua aman dan nggak ada kerusakan apapun," ujar samuel.

"Bagus kalau gitu, pastinya jam berapa nanti malam?" tanya bara.

"Jam setengah dua belas," jawab felix.

"Oke, kalau gitu gue cabut duluan ya soalnya nyokap gue nyuruh gue pulang nggak tahu kenapa," ujar bara.

"Oke, sampai ketemu nanti malam bar!" sahut bagas.

Bara melangkah pergi dari basecamp, baru saja ia akan memakai helm, ponselnya berdering ada panggilan masuk dan tertera nama maudi di layar ponselnya.

"Hallo."

"Iya hallo?"

"Hallo bara, lo dimana?" tanya seseorang di sebrang sana.

"Di basecamp kenapa emang?"

"Lo bisa temenin gue ke rumah nenek nggak?"

"Kapan?"

"Hari ini, bisa dong pasti bisa kan bara?"

"Iya sekarang otw ke sana."

"Makasih bara."

"Oke!"

Panggilan terputus.

"Masih jam lima sore masih ada waktulah buat gue nemenin maudi dulu," gumam bara.

Bara melajukan motornya ke daerah kemayoran rumah bara dan maudi satu komplek perumahan yang sama jadi memang dari kecil mereka menjadi sahabat dan hingga saat ini, karena sebuah kejadian buruk yang terjadi pada maudi beberapa tahun lalu, membuat maudi mengalami trauma dan karena itu orangtuanya menitipkan maudi pada bara, karena hanya dengan bara maudi bisa bahagia.

Sesampainya di rumah maudi, bara izin pulang sebentar untuk menanyakan kenapa mamah nya menyuruh ia pulang lebih cepat.

Bara menekan bel rumahnya dan muncul seorang wanita paruh baya dengan senyum ramahnya.

"Eh den bara, baru pulang den?" tanya bi ipah.

"Iya bi, mamah mana bi?

"Nyonya ada di ruang keluarga den."

"Makasih bi."

Bara menghampiri sang mamah di ruang keluarga.

Selina yang menyadari kedatangan putranya langsung mengalihkan pandangan pada sang putra.

"Bara udah pulang nak?"

"Iya mah, ada apa mamah nyuruh aku cepat-cepat pulang?"

"Nggak ada apa-apa mamah cuma lagi pengen ketemu sama alysha, ajak dia kesini dong."

"Alysha lagi sakit mah, dia baru pulang dari rumah sakit jadi harus banyak istirahat."

"Kok bisa kenapa?" tanya selina khawatir.

"Jatuh, kepalanya kena batu," jawab bara.

"Kamu udah jengukin dia?"

"Udah tadi, habis itu aku langsung ke basecamp soalnya malam mau balapan," jawab bara seadanya.

"Yaudah hati-hati ya jangan sampai kenapa-napa, nanti besok temenin mamah buat jenguk alysha ya," ujar selina.

"Iya mah, yaudah aku mau pergi dulu ya."

"Mau kemana lagi? Bukannya kamu baru pulang bara."

"Aku mau nganterin maudi ke rumah neneknya mah."

"Yaudah, bara mamah mau ngasih tahu ya kamu jangan terlalu banyak membuang waktu dengan maudi tolong jaga perasaan alysha juga dia kan pacar kamu nanti dia cemburu dan ninggalin kamu gimana kalau kamu sering tidak mengutamakan dia," ujar selina menasehati anaknya.

"Iya mah aku tahu kok, yaudah ya aku pamit dulu dah mamah," ucap bara kemudian pergi.

Bara berjalan ke rumah maudi, karena motornya tadi bara parkir di rumah maudi.

Tidak lama menunggu akhirnya maudi sudah siap dan bara mulai menancap gas ke rumah nenek maudi.

Sesampainya disana, maudi dan bara mengetuk pintu rumah.

"Tok tok tok."

"Nenek ini maudi dateng."

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya nenek salma membuka pintu, bara dan maudi masuk ke dalam rumah dan maudi mulai mengobrol dan mengeluarkan bingkisan makanan dari mamah sarah.

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, dan bara masih di rumah nenek salma karena melihat maudi dan nenek salma seperti sedang melepas rindu akhirnya bara tidak enak jika harus mengajak pulang.

Detik berikutnya ponsel bara berdering.

"Bentar ya aku angkat telepon dulu," ucap bara pada maudi.

Bara melihat nama yang tertera di layar ponselnya dan langsung menggeser ikon warna hijau hingga panggilan terhubung.

"Hallo!"

"Iya hallo, ada apa bang?"

"Bara, abang mau minta tolong bisa?"

"Minta tolong apa bang?"

"Tolong jagain alysha di rumah ya, di rumah nggak ada siapa-siapa gue takut kepala adik gue sakit lagi, tadi gue udah minta sera sahabatnya adik gue tapi dia lagi nggak bisa soalnya lagi di bandung.

Tolong ya gue lagi meeting soalnya banyak kerjaan paling gue pulang jam sebelas malam, bisa kan bar?"

"Iya bang, dua puluh menit lagi gue ke sana."

"Makasih ya bro."

"Santai bang."

Tutttt

Panggilan terputus.

Bara kembali masuk ke dalam rumah dan maudi langsung menanyakan beberapa hal.

"Siapa yang telepon?" tanya maudi penasaran.

"Bang leon abangnya alysha," jawab bara.

"Kenapa emang?"

"Iya dia nyuruh gue buat jagain alysha di rumah soalnya alysha lagi sakit, bang leon lagi meeting belum selesai."

"Ngerepotin banget sih alysha, udah lah bar mending lo putusin aja dia, cantikan gue kemana-mana kali."

"Nggak mungkin lah, ngaco!" ujar bara.

"Yaudah sekarang lo mau pulang atau mau nginep disini?" tanya bara.

"Pulang aja," jawab maudi kesal.

"Udah lah jangan cemberut gitu, kenapa?"

"Gue kan masih pengen sama lo bara."

"Iya gue tahu, tapi ini bang leon yang minta, gue nggak bisa tolak gue janji setelah ini gue bakal ajak lo jalan-jalan sepuasnya."

"Beneran ya?" tanya maudi memastikan.

"Emang muka gue kelihatan bohong gitu?"

Maudi menggeleng dan bara langsung mengajak maudi pulang, tidak lupa mereka berpamitan pada nenek salma terlebih dulu.

Bara mengantarkan maudi sampai rumah setelah itu ia memutar arah untuk ke rumah alysha.

Dengan kecepatan diatas rata-rata bara akhirnya sampai di rumah alysha, ia langsung menemui alysha yang sedang duduk di ruang makan.

"Sayang?" Panggil bara.

Alysha yang merasa sangat familiar dengan suara itu langsung membalikkan tubuhnya dan benar saja bara yang datang.

"Kamu? Kok kesini lagi kenapa, ada yang ketinggalan?" tanya alysha.

"Ada juga aku yang tanya kamu bukannya istirahat malah disini lagi ngapain sih pacar aku ini," ujar bara seraya menghampiri alysha.

"Ih di tanya kok malah balik nanya sih," sahut alysha kesal.

"Iya aku kesini mau jagain kamu, sampai bang leon pulang."

"Kok kamu tahu bang leon belum pulang? Apa dia yang nyuruh kamu kesini?" tanya alysha.

"Iya."

"Ngapain sih, padahal gak usah kan kamu lagu ada janji sama temen kamu."

"Nanti kok setengah dua belas, sekarang kan masih jam sembilan jadi masih ada waktu lagian bang leon jam sebelas udah pulang katanya."

"Hm yaudah deh," ucap alysha.

"Jadi gak mau kalau aku disini?" tanya bara.

"Mau lah, seneng banget bisa di temenin kamu," jawab alysha.

"Yaudah sekarang kamu masuk kamar terus tidur istirahat udah malam, aku bakal jagain kamu dan nunggu sampai abang kamu pulang di ruang tamu ya."

"Ya masa gitu, kan aku masih mau ngobrol-ngobrol sama kamu."

"Iya nanti kalau kamu udah sembuh kamu bisa ngobrol sama aku sepuasnya sekarang kamu istirahat ya."

"Yaudah iya, good night bara aldinarand."

"Good night too alysha annabella."

Alysha kembali ke kamarnya, ia menuruti perkataan bara walaupun dengan sedikit jengkel.

Sedangkan bara ia kembali ke ruang tamu dan duduk di sofa seraya memainkan ponselnya, karena terlalu asik bara tidak menyadari kedatangan bang leon.

"Bara."

"Woy bara!"

"Eh bang leon, udah pulang bang?" tanya bara dengan sedikit kaku.

"Dari tadi! ngapain sih kayaknya serius banget."

"Ah nggak ini terlalu fokus mungkin."

"Oke, alysha nya mana udah tidur?"

"Iya bang, tadi bara suruh alysha istirahat."

"Oke, thanks ya udah mau jagain adik gue."

"Santai aja, kan alysha pacar bara jadi bara juga punya tanggung jawab buat jagain dia," ujar bara.

"Jangan buat adik gue nangis ya," ujar leon seraya menepuk pundak bara.

"Iya bang, yaudah bara pamit pulang ya soalnya udah ditungguin anak-anak di basecamp," sambung bara.

"Oke sekali lagi thanks ya."

"Sip bang."