Aku memasuki vanue restoran.
Acara dimulai pada pukul 18:00, tapi aku tiba di lokasi satu jam lebih awal untuk membantu persiapan acara tersebut.
Acaranya adalah standing party bergaya prasmanan.
Beberapa wanita sedang menyiapkan hidangan buatan sendiri dan makanan penutup yang mereka bawa.
Tentu saja, kami tidak bisa menggunakan peralatan makan restoran untuk membawa masakan kami, jadi kami membawanya di piring dan nampan kami sendiri.
Kami meminta mereka untuk menyiapkan meja di sebelah makanan restoran, dan meletakkan kompor portabel di di atasnya untuk menyiapkan makanan buatan sendiri.
Aku melihat Hitomi-san tiba-tiba muncul di sampingku.
Aku dengan cepat memeriksa sekeliling.
Karen sedang berbicara dengan laki-laki lain di kejauhan.
Dia sudah begitu asyik mengobrol sedari tadi sehingga dia tidak banyak membantu persiapan.
"Timing-nya adalah saat akhir pesta. Kau tahu itu, kan?" Hitomi-san berbisik begitu.
"Itu saat acara Pasangan Terbaik, kan?"
Saat aku bicara begitu, Hitomi-san mengangguk. "Saat Touko memanggilmu, majulah ke sana..."
"Baik." jawabku singkat.
***
"Terima kasih sudah datang semuanya! Tahun lalu, tampaknya kita memisahkan yang sudah punya pacar dan yang belum dengan mengadakan pesta sendiri-sendiri. Tahun ini, kita semua ada di sini sebagai anggota perkumpulan yang sama, jadi mari kita bersenang-senang sebanyak-banyaknya!" Hitomi-san berteriak ke mikrofon.
Dan, Pesta Natal pun dimulai!
Semua orang bersorak.
Meskipun ada yang menjerit-jerit juga.
Pembawa acara Pesta Natalnya adalah Hitomi-san.
Meskipun dia baru bergabung dalam perkumpulan di pertengahan tahun keduanya di musim gugur, Hitomi-san telah menjadi salah satu tokoh sentral dalam perkumpulan berkat keceriaan alami, sikap positif dan kepribadiannya yang bersahabat.
Di sampingnya Nakazaki-san, ketua perkumpulan, mengawasi sang pembawa acara, dengan tatapan yang terlihat sangat waspada.
Tapi, mengingat apa yang akan terjadi ke depannya, wajar bagi seorang ketua untuk khawatir.
Karena awalnya pesta ini dipisah antara ada atau tidaknya pacar, saat ini ada begitu banyak orang di sini.
Bahkan jika pacarmu bukan anggota perkumpulan, kamu masih dapat mengikuti pesta ini.
Meskipun kalian saat ini kalian tidak memiliki pacar, kalian masih bisa berpasangan untuk sementara.
Sederhananya, ini seperti 'prom' yang diadakan di sebuah SMA di Amerika Serikat.
Pasangan yang paling mencolok tetaplah pasangan Kamokura dan Touko-senpai.
Kamokura mengenakan jaket kulit, celana jeans slim, dan T-shirt putih lengan panjang, tapi dia tetap terlihat keren.
Touko-senpai mengenakan sweater mohair putih tipis, ikat pinggang dengan pita besar di bagian belakang, dan rok lipat biru laut sampai ke lutut. Di atas sweater-nya, dia menggunakan bolero warna krem.
Dia memiliki pinggang yang kencang, payudara bulat yang ditonjolkan oleh sweater tipisnya, dan kaki ramping yang terlihat dari bawah rok lipatnya.
Ini adalah pakaian yang dengan indah menunjukkan bentuk tubuh Touko-senpai yang bagus.
Dan banyak mahasiswa laki-laki yang berbicara dengannya.
Touko-senpai tersenyum pada mereka semua.
Melihat Touko-senpai seperti itu, Kamokura meletakkan tangannya di bahu Touko-senpai dan merangkulnya seolah-olah untuk menekankan kalau Touko-senpai adalah pacarnya.
...Lihat saja nanti. Tertawalah selagi kau masih bisa...
"Yuu-kun, melihat ke mana?" Karen, yang muncul di sampingku tanpa aku sadari, menanyakan itu padaku.
"Nggak. Gak lihat ke mana-mana kok."
"Yuu-kun sedang melihat Touko-senpai, kan?"
Aku tidak menjawab.
"Touko-senpai selalu genit pada para pria seperti itu."
"Touko-senpai genit?"
"Kau itu yang genit pada pria," kataku dalam hati.
"Benar sekali. Pria mungkin tidak paham, tapi begini, dia memasang wajah yang seperti mengatakan kalau dia tidak tertarik pada pria, namun dia dengan santainya mengenakan pakaian yang menonjolkan dada dan sebagainya, dia pun sadar akan tatapan para pria. Dia juga berusaha menarik perhatian pria dengan perilakunya yang dingin dan sok anggun itu. Sungguh menjengkelkan!"
Karen menunjukkan kekesalannya pada Touko-senpai secara terang-terangan hari ini.
Di akhir acara, 'Pemungutan Suara Pasangan Terbaik' akan diadakan.
'Pasangan Terbaik Pesta' yang terpilih akan menerima hadiah yang luar biasa.
Tidak diragukan lagi bahwa yang akan terpilih sebagai pasangan terbaik adalah Touko-senpai dan Kamokura.
Cewek ini pasti tidak menyukai hal itu.
Karen mencengkeram erat lengan kiriku.
"Aku tidak akan kalah dengannya, pasti."
Mata Karen memantulkan cahaya yang seperti api iblis.
Makanan semakin berkurang.
Kebetulan, iga babi, salad kentang, dan short cake yang dibawa Touko-senpai sangat populer.
Sebagai juru cicip latihan masakannya, aku agak senang.
Ketika aku berjalan untuk mengambil iga terakhir, Ishida ada di sana.
"Sudah hampir waktunya." Ishida berbisik padaku.
"Ya, pemungutan suara 'Pasangan Terbaik' akan dimulai sebentar lagi."
"Sejauh ini, semuanya berjalan sesuai rencana... Masalahnya adalah apa yang terjadi setelahnya, kan?"
"Ya."
Ishida terdiam lalu mendekatkan mulutnya ke telingaku. "Omong-omong, mengenai 'hal itu', apakah kau yang akan dipilih, Yuu?"
Yang dimaksud Ishida dengan 'hal itu' adalah 'orang yang akan menghabiskan malam ini dengannya.'
"Entahlah. Aku belum mendengar kabar apa pun darinya."
"Apa maksudmu dengan belum mendengar kabar apa pun? Ini hanya tinggal beberapa jam lagi. Selain itu..."
"Kalau aku gak tau ya gak tau. Memangnya aku harus jawab apa lagi?"
Ketika aku mengatakan itu dengan kesal, suara Ishida semakin mengecil.
"Apakah menurutmu ada orang lain?"
'Orang lain', maksudnya adalah orang lain selain aku yang akan menghabiskan malam ini bersama Touko-senpai.
Ada banyak pria yang mendekati Touko-senpai.
Beberapa di antaranya adalah pria di perkumpulan ini, dan rumor mengatakan bahwa ketua perkumpulan, Nakazaki-san, pernah menembak Touko-senpai sekali dan ditolak.
Beberapa alumni juga pernah mengincar Touko-senpai, dan pasti juga ada mahasiswa tahun kedua, di jurusan yang sama dengannya, yang agak dekat dengan Touko-senpai.
Namun aku pernah dengar kalau Touko-senpai tidak memiliki kontak pribadi dengan mereka.
Sepertinya hanya Kamokura yang berhasil Touko-senpai untuk kencan.
Kalau begitu, kurasa aku yang kedua.
"Aku tidak tahu soal itu, tapi kemungkinan itu tidak sepenuhnya nol."
Ishida lalu berkata dengan kecewa. "Benar juga. Aku yakin kalau semua pria yang menyukai Touko-senpai tidak hanya ada di perkumpulan ini. Teman laki-laki yang ada di jurusannya, kenalannya dari SMP dan SMA, teman-temannya dari pekerjaan paruh waktu. Jika itu orang yang seperti Touko-senpai, dia pasti memiliki kenalan banyak pria."
Ishida benar.
Bahkan, kami pun juga pernah bilang, kalau misalkan kami diterima di Universitas Jouto, maka kami akan menembak Touko-senpai.
Pesta akan segera berakhir.
Akhirnya, setiap pasangan akan mempromosikan diri agar orang-orang mau memiliki mereka.
Masing-masing dari 12 pasangan memberikan pidato singkat mereka.
Mengejutkannya, "Ishida dan Hitomi-san" muncul sebagai pasangan di sini.
Terlebih lagi, Hitomi-san memberikan pidato dengan percaya diri.
"Yah~, aku berpasangan dengan Ishida-kun untuk sementara, tapi sebenarnya aku masih lajang. Jadi, aku menunggu pria yang baik untuk mendekatiku. Mohon bantuannya!"
Dia membuat penonton bersorak dengan mengatakan itu.
Nah, pasangan di pesta ini tidak harus mereka yang pacaran, jadi itu tidak masalah.
Dan kemudian giliran kami.
Ini adalah pidato singkat, jadi aku akan menyerahkan semuanya pada Karen.
"Hai~! Selamat Natal! Semua orang senang hari ini, kan? Jika kalian punya pacar, kalian senang, dan jika kalian tidak lunya pacar, kalian senang ada teman-teman kalian di sini! Tapi setidaknya untuk Natal, kita ingin mengalami sesuatu yang tidak terduga, kan? Jadi, mari kita ucapkan selamat kepada para pasangan hari ini! Dan jika kalian dapat memilih Karen dan pasangan, itu bagua banget! Jadi itu saja, mohon bantuannya, semuanya!"
Pidato Karen tampaknya diterima dengan baik oleh beberapa anak laki-laki, tapi sebagian besar anak perempuan memandangnya dengan tatapan kosong.
Aku melihat-lihat ke seluruh tempat dari belakang Karen.
...Kalau seperti ini, terlepas dari beberapa anak laki-laki, kebanyakan anak perempuan tidak akan merasa kasihan pada Karen...
Sebagai 'mantan pacar', aku merasa agak campur aduk, tapi kurasa dia pantas mendapatkannya.
Yang terakhir adalah pasangan terkenal, Kamokura dan Touko-senpai.
Tepat ketika Kamokura berdiri di depan mikrofon, beberapa gadis berteriak, "Kamokura-senpaii~!"
Memang Kamokura yang tinggi, ramping, dan berdiri di depan mikrofon di bawah cahaya lampu, terlihat seperti idol atau artis.
"Selamat Natal! Sangat menyenangkan melihat sebagian besar anggota perkumpulan ada di sini hari ini! Ini adalah acara terakhir malam ini. Semuanya, tanpa berbasa-basi lagi, silakan tulis 'Tetsuya Kamokura dan Touko Sakurajima' di surat suara kalian! Sebagai tambahan, 'Hanya ada dua jenis pasangan. Yaitu pasanganku atau pasangan lain.'!"
Kau mengucapkan kalimat yang pernah aku dengar dari suatu tempat.
Jika ini bukan restoran, aku pasti sudah meludah.
Tapi, para hadirin cukup heboh.
Bagaimanapun juga, Kamokura adalah pria yang populer.
Di sisi lain, Karen melihat ke depan dengan menggembungkan pipinya karena kesal.
Di sudut tatapan Karen, ada Touko-senpai.
Adapun Touko-senpai...
Dia tertunduk dan menatap lantai sambil menggenggam tangannya sendiri di depan pinggul.
Apa yang sedang dia pikirkan?
Tidak, rasanya dia seperti sedang bimbang akan sesuatu...
...Jangan-jangan, Touko-senpai...
Aku merasakan kecemasan semakin memuncak di dalam diriku.