Gila... benar-benar gila... Bahkan saat mereka melakukan persenggamahan itu, Bennu membalas permainan Metin pada dirinya.
Bennu yang merindukan belaian Amax yang belum sempat menyentuhnya, kini malah sangat menikmati perbuatan nakala metin padanya. Ia dibutakan hasrat hingga bukan lagi nama Amax yang disebutnya melainkan nama metin, pria yang paling dibencinya seumur hidup.
"Ahh, Metin, lakukan lagi. Teruslah menghentakku, ini sangat nikmat. Kau sungguh perkasa, Metin! Ahh... ahh.."
Metin yang mendengar kesenangan dan kepuasan Bennu tentu saja sangat senang. Hingga ia terus saja menghentakkan alat kejantanannya di lubang kenikmatan Bennu.
Mereka melakukan pelepasan hingga beberapa kali dengan berbagai macam gaya bercinta, bahkan beberapa kali Bennu lah yang mengambil alih permainan saat ia terus saja kehausan dan terus ketagihan keperkasaan Metin.