"Tuan, aku sudah dibuang. Kau benar, seharusnya aku tidak datang ke kamar ini dan menjaga jarak darinya. Jika tidak, dia pasti tidak akan semarah ini hingga mengusirku," Lona menangis hebat di pelukan Iori.
"Lalu apa yang kau inginkan setelah kau dicampakkan adikku? Apa kau ingin ikut denganku? Tapi aku tidak menginginkan istri melainkan hanya sebagai pelayan yang setiap saat bisa tidur denganku. Apa kau sanggup seperti itu? Derajatmu sebagai istri hybrid akan hancur dan berganti sebagai budak seks seorang manusia sepertiku,"
Ucapan Iori langsung ditanggapi oleh Lona yang sudah sangat hancur.
"Aku tidak peduli harus melakukan apapun sebagai pelayanmu, Tuanku. Asalkan aku hanya melayanimu dan tidak diacuhkan seperti selama ini, Tuanku. Terimalah aku sebagai pelayanmu," Lona langsung menjawab dan tanpa menunggu sedetik lagi saja, Iori langsung mengecup bibir Lona yang menggoda.