Javier terbangun lalu mengerjap-ngerjapkan matanya Begitu dia mengedarkan pandangan ke sekeliling, dia melihat ruangan yang terasa asing baginya, bahkan dia sendiri tidak mengenali tempat dia berada sekarang.
Dia lalu mencoba mengingat-ingat beberapa kejadian yang sudah berlalu. Saat itu, Ben mengantarkannya sampai ke apartemen.
Dia masih merasa sangat kesal dengan agensi yang mengambil keputusan semaunya. Seharusnya mereka memberikan kesempatan untuk Javier berpikir. Tapi mereka justru memaki Javier karena Javier tidak mau menyetujui apa yang diminta oleh mereka.
Sebelumnya Ben sendiri tidak langsung pulang, keduanya bercakap-cakap di apartemen hingga tengah malam. Di situ Javier melampiaskan seluruh kekesalan, dan Ben hanya bisa menjadi pendengar yang baik.
"Jadi bagaimana, Javier?" tanya Ben.