Katherine tidak terlalu menganggap kalimat Javier yang ditujukan padanya barusan. Terlihat raut wajah Javier yang terlihat sangat kesal.
"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Katherine dengan santai, seraya turun dari lantai dua. Dia merasa jika Javier sepertinya kesal padanya. Tapi dia sangat yakin kekesalannya pada Katherine tidak akan bertahan lama.
"Ada apa katamu? Apa kau masih ingat jika kamu mempunya seorang kekasih yang selalu menunggu kabar darimu?" tanya Javier sedikit ketus masih tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya.
Katherine tersenyum, setelah tiba di ruang tamu, dia mengusap pipi Javier dan berkata, "Jadi kamu marah karena aku belum menghubungimu?"
Javier semakin bingung dibuatnya. Dia melunak melihat sikap Katherine yang tidak menanggapi emosinya saat dia bertanya dengan ketus barusan.
"Aku minta maaf, akhir-akhir ini pekerjaanku menumpuk, Javier. Tapi bukan berarti aku melupakan atau mengabaikanmu," jelas Katherine pada apa yang terjadi selama ini.