Sesekali Javier melirik wanita cantik berkulit pucat yang duduk di sampingnya, ingin mendekat tetapi dia merasa sedikit ragu. Katherine selalu menjaga jarak ketika Javier ingin lebih intim padanya. Entah apa yang berada di dalam pikiran wanita yang selalu memenuhi benaknya akhir-akhir ini.
Wanita yang berada di sampingnya menatap lurus ke depan. Wajah pucat seputih kapas itu selalu menarik perhatian Javier saat mereka berdua. Ada perasaan yang sulit dijelaskan.
"Masih belum puas untuk menatapku?" tanya Katherine. Raut wajahnya dingin seperti biasa, tak ada senyum yang menghiasi bibir ranum miliknya.
"Kamu ingin makan siang di mana, Katherine," ujar Javier sedikit gugup.
Katherine yang berada di dekatnya, menoleh dan menatap Javier. Kedua mata yang begitu indah dan bening, terkadang membuat Javier sulit untuk menelan ludah, meski terlihat indah, entah kenapa dia merasakan tubuhnya terasa dingin ketika kedua mata indah serupa almond itu menatapnya.
