Chapter 226 - Penyesalan Penyihir

"Terimakasih atas kebaikannya." Aileen dan 2 rekannya melambaikan tangan pada wrga desa yang baik hati menyambut dan bahkan mengantarkan mereka menuju gerbang desa. Mereka bertiga melanjutkan perjalanan dengan perasaan tenang, meskipun sebenarnya dalam hati Aileen masih belum bisa meninggalkan rekan-rekannya di Audaces, dia masih mengingat kenangan manis dan pahitnya petualangan lamanya. "Yah, makanan di desa itu sangat khas, makanan hangatnya sangat kusukai." Rekki tersenyum, di bahu nya terdapat sosok roh suci Noiia duduk, "Lalu kenapa Noiia berada di sini?" Tanya Aileen, "Aku merasa khawatir pada kebodohan Rekki, jadi aku memutuskan untuk menengok sebentar, sebentar lagi aku akan pulang." Jelasnya, "Kamu bisa berteleportasi?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS