Pagi hari telah tiba, Aileen yang sebenarnya tak bisa tidur itu membangunkan Lyvemon dengan lembut. "Lyve.." berkali-kali ia mencoba membangunkannya, namun tetap saja, lantas ia sedikit menjahilinya. Aileen menyentuh bibir Lyvemon dengan telunjuknya, tentu hal itu membuat Lyvemon terkejut dan melompat dari posisinya, namun yang ia temukan hanyalah sosok Aileen yang mengacungkan ibu jarinya dan mengatakan "Selamat pagi, nona tukang tidur!"
"Nyebelin." Kesalnya sambil kembali berbaring, namun Aileen langsung menyeretnya karena waktu mereka malah habis dipakai bersantai seperti ini. "Padahal masih mengantuk.." Kesalnya, "Kamu mau tidur di pangkuanku ketika berjalan nanti?" Canda Aileen, tentu ia hanya bercanda, "Tentu!" Namun tanggapan sang dewi tak sesuai dengan harapannya, 'Ah, gawat, kukira dia bakalan menolak mentah-mentah.'
"Lirik..~" Gadis kecil itu menatap Aileen dengan tajam, 'Ah gawat.' Aileen merasa tidak enak pada Flava yang menatapnya, "A-aku hanya bercanda nona Lyve.."