Suara wanita misterius itu kini tak terdengar lagi di telinga mereka berdua. Namun, dari lorong yang gelap ini, tiba-tiba saja para Undead bermunculan, entah darimana datangnya. Ini bukanlah ilusi, mereka undead sungguhan. "Kita tak bisa berlama-lama, Flava, gunakan senjata khususmu." Pinta Aileen, dengan senang hati Flava menyimpan kembali kedua pedangnya dan mengambil sebuah sabit hitam yang menjadi senjata khusus Flava. "Scythe de Dainn : Aktifkan." Kekuatan non sihir dari dalam sabit itu terpancar keluar, "Papa, biar Flava yang urus ini semua." Flava melesat dengan sabitnya, meskipun lorong ini tak terlalu luas, namun ia masih bisa mengayunkan sabitnya dengan leluasa.