Mentari pagi telah menunjukan cahaya nya meskipun masih sama samar dibalik pegunungan yang indah. Cahaya oranye sedikit terpantul di atas putihnya salju yang tebal. Seorang peri kecil terbang dengan sayap merahnya yang senada dengan cahaya mentari di kala fajar ini. Ia menatap langit, pemandangan yang belum pernah ia lihat ini terasa sangat familiar. Tanpa sadar ia tersenyum, aneh, 'mengapa Navi merasa kalau ini sudah sering terjadi.' Batinnya ketika melihat mentari terbit.
Ia masih belum bisa menyempurnakan wujudnya, namun untuk sekarang wujud peri ini sudah lebih dari cukup. 'Dulu, siapa tuan Navi sebelum Navi yang dulu mati? Apakah Navi yang dulu adalah diri Navi yang ini?' Ribuan pertanyaan masih tersimpan di kepalanya. Namun ia tak tau harus bertanya pada siapa. Bahkan Sylph saja tak tahu siapa tuan Navi yang sebelumnya, karena pada dasarnya, Roh takkan bisa berbuat apa-apa terkecuali memiliki seorang tuan, seperti dirinya dan Sylph saat ini.