Chapter 165 - Hidup Tersiksa

Dia membersihkan dirinya di kamar mandi yang sangat luas ini. Bukan kamar mandi, pemandian ini malah terlihat seperti sebuah kolam. Ryth kebingungan, dia hanya menatap air yang merendam tubuhnya. 'Kenapa aku tak bisa menangis?' Tanya dirinya sendiri, 'Padahal orang tuaku dibunuh dihadapanku, dan aku dibawa ke situasi yang sulit.'

'Apakah karena usiaku yang terlalu muda untuk terlalu banyak menangis? Atau.. air mataku yang tak mau keluar karena kehidupan ini terlalu berat.?' Ia berdiri, mengambil pisau yang ada di tempat itu, 'Kenapa bisa ada pisau di tempat mandi? Peduli amat.' batinnya, ia menyimpan pisau itu di lehernya sendiri, tak mau terus tersiksa. "Hentikan!"

Ryth menatap orang yang memintanya untuk menghentikan apa yang ia lakukan sekarang, "Kenapa?'

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS