Zalina baru saja menyelesaikan laporan hasil meetingnya semalam ketika Sheni menghampirinya dengan napas yang tersengal-sengal.
"Laporan hasil meetingmu semalam mana, Lin?" kata Sheni terbata dengan nafas yang masih setengah-setengah.
"Astaga Mbak, nggak perlu lari-lari juga. Tenang, tarik napas dulu," kata Zalina sambil menarik nafasnya sendiri memberi contoh untuk Sheni.
Ditariknya kursi milik Aditya yang duduk di sebelah kanan meja Zalina. Pemiliknya sedang sibuk membahas design baru dengan divisi marketing dan laboratorium untuk produk eyeliner dengan warna biru yang akan di keluarkan oleh Rachela Cosmetic.
"Laporan hasil meeting kemarin mana?" tanya Sheni lagi setelah nafasnya lebih baik meski belum normal sedia kala.
"Tenang Mbakku sayang. Udah kok, tinggal di print aja, nih,"
jawab Zalina sambil tersenyum manis.
"Ok, print sekarang. Pak Bian mau kesini,"
"Pak Bian?!"