Ana menatap kosong taman panti. Ingatannya kembali terlempar kala ucapan Aruga yang mengatakan bahwa pengusuran panti ini dipercepat selama satu bulan lagi jika mereka tidak segera mendapatkan uang untuk menutupi utang mereka.
"Ibu." Maharani menepuk bahu Ana lembut membuat wanita itu sedikit terkaget.
"Ana? Kamu nggak makan di dalam?" Tanya Ana mengusir Maharani halus.
Maharani mengeleng kemudian mendudukan diri nya di samping Ana. "Ibu ada masalah apa? Cerita ke Maharani, Bu," ujar Maharani lembut menatap tepat ke manik mata Ana.
Ana menggeleng kemudian tersenyum. "Tidak ada Nak, kamu makan dulu sana, sudah sedari tadi kamu tidak makan siang bukan?" Ana yang mengingat bahwa sekarang sudah menjelang sore dan wanita itu belum juga menyentuh makanannya.
"Maharani belum lapar Bu."
"Ya sudah tapi kamu jangan lupa makan ya." Ana berkata dengan tegas membuat Maharani mengangguk patuh.
