Rasa penasaran Maxime terhadap Saskia semakin besar. Ia tidak mampu menemukan lokasi syuting Saskia. Ia bahkan tidak tahu rumah produksi mana yang sekarang menauingi Saskia.
Maxime menyeruput kembali kopi hitam yang berada dihadapannya. Ia mencoba menelepon Saskia sebelum Helena datang. Karena biasanya Helena selalu datang ketika ia sedang break.
Maxime menatap sebal layar ponselnya. Panggilannya ditolak!
"Hm, kenapa dia selalu menghindar? Menyebalkan, apa kurangnya aku untukmu, Saskia!" kesal Maxime bermonolog.
Pesan Whatsapp
Maxime : "Hai, apa kabar?"
Saskia : "Baik."
Maxime : "Lagi sibuk ya?"
Saskia : "Y"
Maxime mendesah kesal melihat balasan pesan singkat Saskia yang hanya satu huruf itu.
Maxime : "Sibuk apa?"
Saskia : "Rahasia."
Maxime : "Kok gitu? Aku ada salah denganmu, ya?"
Saskia : "Ga"
"Haaaah! Jelas ini aku pasti punya salah dengannya. Tapi, apa?" pekik Maxime mulai frustasi. Ia tampak seperti orang gila yang bicara sendiri di ruangan itu.