Perasaan senang memenuhi diri Rubi. Dia kini nampak sibuk membereskan baju Jaya. Seharusnya hari itu Jaya membantunya untuk mengemas pakaian dan barang lain, tetapi dia mendapatkan panggilan tiba-tiba yang sama sekali tidak bisa dia tinggalkan. Karenanya, Rubi sekarang bertugas untuk melakukannya. Rubi sendiri sama sekali tidak masalah. Dia justru merasa senang karena bisa membantu Jaya. Bukan hanya itu saja, Nyonya Anti juga tidak melarang atau memarahi mereka atau Rubi. Mungkin dia merasa kalau dia harus diam terlebih dahulu.
Awalnya Rubi merasa curiga kalau sang mertua sedang memikirkan sesuatu yang licik, tetapi dia membuang pemikiran tersebut jauh-jauh ketika Nyonya Anti justru membantu Rubi saat mempersiapkan obat-obatan selama pergi. Dari sana, Rubi merasa lebih tenang dan bahagia karena akhirnya dia juga diperhatikan oleh sang mertua. Tak pernah terbayang oleh Rubi kalau hari seperti itu akan datang juga, dia selalu mengira kalau Nyonya Anti akan selamanya membencinya.