Kenzo menaiki anak tangga demi anak tangga, langkahnya semakin cepat ketika mendengar bunyi pukulan saling beradu. Semakin khawatir dan marah dengan keberadaan Jio di sini, semua itu bercampur menjadi satu. Di atas sana ia melihat orang-orang yang mengeroyok sesuatu, ia yakin jika itu Jio.
Tapi fokusnya bukan itu, matanya tertuju kepada Skay yang berjongkok dengan kedua pundaknya di pegang oleh pengawal. Juga kedua tangannya yang dipegang dari belakang. Saat ia ingin menghampiri Skay, suara dingin seorang laki-laki membuat dirinya menghentikan langkahnya. Ia melihat ke samping, betapa terkejutnya ia melihat kakeknya dari pihak papanya berada di sini.
"Kamu maju membela perempuan itu maka kakek tak segan-segan membunuh dia Kenzo!"
"Tolong Jio Kenzo, hiks, hiks, tolong," tangis Skay pecah saat melihat Jio dikeroyok oleh sekian banyak orang. Ia tak bisa membantu Jio karena badannya dipegang erat oleh pengawal itu.
"Skay," gumam Kenzo yang prihatin dengan keadaan Skay sekarang.