Skay memejamkan mata, begitu juga dengan Yula. Derap langkah kaki semakin terdengar jelas di telinga mereka. Sama sekali tak ada yang bergerak di antara mereka, walaupun nafas mereka terasa sesak dan keringat sudah mengalir mereka tetap berusaha untuk tetap tenang.
Sampai akhirnya penutup yang membungkus kepala Skay diambil semata paksa, sedikit demi sedikit Skay bisa menghirup nafas dengan bebas. Semoga saja Yula bisa menghirup udara bebas, ia berharap seperti itu sekarang. Mereka masih berada di sini, dan dirinya menyadari itu.
"Apakah kita menunggu dua orang ini di sini?"
"Kita berjaga di pintu depan saja, kita juga harus menunggu kedatangan tuan Guntur."
"Tapi bagaimana jika mereka kabur?"
"Itu tak mungkin, di sini tak ada jalan keluar selain melewati pintu yang di depan. Sementara pintu sudah dikunci dan kuncinya berada di tangan kita."
"Kayaknya mereka akan bangun setengah jam lagi, mungkin tuan Guntur datang bertepatan dengan mereka bangun."
