Bab 95.
Hampir pukul dua belas malam, kami sampai di rumah. Tiga jam menyerukan suara takbir, akhirnya lelah juga. Mata sudah ngantuk berat, efek kekenyangan sehabis berbuka tadi. Malam takbiran ini begitu berkesan bagi keluargaku. Biasanya malam takbiran, kami sudah menginap di rumah Mama, tapi tahun ini tidak lagi.
Asisten rumah tangga sudah pulang, mudik ke keluarganya. Otomatis mulai mereka mudik, tugas mereka aku yang kerjakan. Di bantu oleh anak-anak dan suami, acara beberes rumah dan dapur semuanya siap.
Turun dari mobil, langsung ku gendong Dedek Za ke lantai atas. Ia tertidur sangat pulas, sampai dia gak tau, kalau sudah di rumah begitu tersentak sudah pagi aja.
Setelah berganti baju, aku langsung rebahan di atas ranjang. Lumayan pegal juga pinggang ini, tiga jam duduk di dalam mobil. Sebelum tidur, sudah jadi kebiasaanku untuk cek hape terlebih dulu. Ada beberapa chat masuk di aplikasi hijau.
