Bab 90.
Chatingan sama Farah asikk juga nih, pikirku.
Begitu dapat nomornya, langsung ku ucapkan salam dan say hello. Ingin menyambung rumpian yang tertunda kemarin. Seorang Dewi yang glamour berubah drastis jadi pemilik warung makan. Atau dia bekerja jadi kasir-kah?
Hal ini yang ingin aku tanyakan ke Farah, kalau ia hanya seorang karyawan, pasti bisa bekerja juga di rumah makan tempat Mama dan mertuaku. Pesan aku sudah di baca, terlihat Farah sedang mengetik balasannya.
Sohibku yang satu ini, paling asik di ajak ngerumpi, ia selalu cepat merespon apa yang kita tanya. Menurutnya si Dewi itu bekerja di rumah makan, bukan pemiliknya. Waduh, drastis banget perubahan hidupnya.
Farah tau info-nya dari si Dewi sendiri. Kebetulan ia mampir untuk membeli nasi padang setahun yang lalu. Kebetulan pas tahun baru, banyak warung nasi yang tutup. Nah, rumah makan tempat si Dewi, baru buka saat itu.