Bab 80.
Mas Harry menyalakan mesin mobil, tak lama mobil pun melaju menuju rumah Ibu penjual kue. Dari tempat ia berjualan, lumayan jauh juga menuju rumahnya, lebih dari setengah jam. Hm ... namanya juga mencari rejeki, jauh seperti apapun pasti di tempuh, pikirku.
Mobil sudah sampai di depan gang yang ku datangi kemarin. Kali ini jalan sempitnya tak becek karena gak turun hujan. Mas Harry memarkirkan mobil di samping gang. Ia ikut turun juga, "ingin tahu rumah si Ibu," katanya. Aku telfon si Ibu, beritahu kalau aku sudah datang dan sekarang menuju ke rumah.
Mas Harry menggandeng tanganku sambil melewati gang sempit yang berlubang bekas becek. Tiba di depan rumah si Ibu, aku mengucapkan salam. Tak lama keluar seorang gadis remaja seumuran Mona. Ia persilakan kami masuk dan menunggu karena si Ibu sedang di kamar mandi.