Bab 61.
Tak lama terdengar suara batuk Papa dari kamar. Ia memanggil Mama, "minta di ambilin minum air hangat," katanya.
Tak lama Papa keluar dari kamar, sambil di papah. Ia duduk di kursi sambil memegang dada. Sepertinya napas Papa juga sesak.
"Pa ... apa yang di rasakan saat ini?" tanyaku memegang tangannya.
"Na-pas, pa-pa se-sak, Mey!" ucapnya lirih sambil terbata-bata.
"Sebaiknya kita bawa ke rumah sakit aja ya, Pa! Biar di cek darah Papa, agar tau penyakitnya. Jangan asal makan obat aja, bisa bahaya!" ingat Mas Harry.
Dengan berat hati Papa menyetujui dan berganti pakaian untuk segera berangkat ke rumah sakit. Sebab dari dulu, ia paling malas urusan dengan rumah sakit. "Takut di vonis penyakit macam-macam," katanya.
Setelah berganti pakaian, kami bawa Papa ke rumah sakit. Sedangkan Kiki tak ikut, aku suruh menjaga rumah. Hanya Mama yang bisa menemani dan menenangkan Papa. Karena beliau terlihat cemas saat di bawa ke rumah sakit.