Bab 175.
Dari tadi Mbak Arini bicara sambil berdiri dan berkacak pinggang. Aku tawarkan untuk duduk, ia malah bicaranya nge-gas ke Mas Harry. Ya-sudah aku diam, hanya sebagai pendengar budiman saja, kecuali namaku di sebut pasti aku gak tinggal diam.
"Asal kamu tau Arini, anak-anak itu lebih suka di ajak jalan-jalan ke alam terbuka. Otaknya lebih refreshing di bandingkan ngeMall mulu tempat eksisnya para sosialita!" sindir si Papa.
Mbak Arini langsung terdiam mendengar ucapan si Papa, tanpa permisi ia langsung keluar dari pagar lalu masuk ke dalam mobil. Sejurus kemudian, mobilnya sudah pergi meninggalkan asap knalpot yang mengepul.
Setelah mantan istri Mas Harry itu pergi, beliau minta ke aku untuk panggilkan anak-anak suruh menemuinya di ruang tamu.
Kami masuk ke dalam rumah, lalu aku berjalan menuju kamar Rey dan Mona. Kebetulan Mona masih di kamar Rey di lantai bawah. Ku ketik pintunya, tak di kunci lalu pintu di buka oleh Mona.