Bab 157
Pukul delapan malam, perut sudah terasa lapar kembali. Anak-anak memang gak ada kenyangnya, baru minum dua gelas teh boba dan chattime, eeh, sekarang perutnya minta di isi nasi. Nama Mentari mengajak kami masuk, biar di siapkan makan malamnya.
Mas Harry geleng kepala melihat anak-anak, mereka sangat di manjakan oleh Oma dan Opa-nya. Minta apa aja di turuti, untungnya aku sebagai Bunda, sudah penuhi kebutuhan mereka setiap harinya. Mulai dari makanan pakaian hingga kebutuhan sekolah udah beres semuanya.
Anak-anak hanya butuh refreshing dan jajan saja. Karena soal jalan-jalan gak bisa setiap minggu, sebab aku dan Mas Harry sibuk bekerja. Dan anak-anak pun sering pulang ke rumah Mamanya. Tinggallah Dedek Za di rumah dengan ART.
Sebab itulah ketika di bawa menginap ke rumah Oma-Opanya, anak-anak senangnya bukan main. Menginap dua malam di rumah orangtuaku dan rumah mertua, itu saja udah cukup membuat anakku terhibur.