Bab 126.
Jerit tangis seorang Ibu terdengar, ketika melihat kondisi tangan anaknya yang patah. Aku dan Mama Mentari terharu hingga meneteskan air mata melihat situasi ini.
Langsung ku peluk anak-anak satu persatu. Karena hampir saja mereka jadi korban seluncuran waterboom ini. Hanya selang setengah jam setelah mereka turun, peristiwa ini terjadi, gumamku di hati.
Tak lama dari jauh suara Mas Harry memanggil kami. Mereka ajak kami menjauh dari lokasi kejadian, karena baru saja datang polisi untuk memeriksa area terjatuhnya pengunjung yang menjadi korban tadi.
Keasikan membahas korban yang jatuh tadi, sudah sampai aja di pondok yang kami sewa. Ban yang di bawa Rey dan Mona, di letakkan ke samping pondok. Baju yang basah tadi mulai kering di tubuh ini.
"Kalian duduk di atas ban itu aja, biar pondok kita gak basah! Bunda mau ambilin nasi dulu untuk kalian," titahku.