Bab 118.
Tepat pukul enam sore kami sampai di cafe yang sudah di booking oleh asisten suamiku. Tempatnya nyaman, ruangannya luas dan asri. Letaknya mengarah ke taman samping. Jadi sambil makan bisa memandang kolam dan bunga yang sedang mekar. Masih ada sisa waktu setengah jam lagi untuk berbuka puasa, aku keluarkan hape dan videokan lokasi yang cantik ini.
Aku pilih tempat duduk yang paling pinggir, agar dekat dengan taman bunga. Bisa sambil selfi dan video juga. Suamiku sedang bicara dengan kolega-nya, tak apalah di tinggalnya sebentar, aku bisa bebas bermain hape. Mumpung belum banyak yang datang, aku puasin berfose dengan latar belakang taman dan kolam.
"Udah selesai selfi-nya?" suara Mas Harry mengagetkan aku.
"Ihh ... Mas ini acem hantu, Tiba-tiba muncul aja di belakang!" kataku.
"Hee ... hee, kita masuk ke ruangan, yuk! Udah hampir berbuka puasa!" ajaknya.
"Oh-iya, syukurlah tak terasa karena keasikan selfi," sahutku.