Bab 113.
Kami pun turun ke lantai dasar melalui lift. Karena eskalatornya sudah berhenti alias gak jalan lagi, karena mau tutup Mall. Begitu sampai di lantai bawah, Mona berlari ke counter es krim dan memesan tiga cup dengan aneka rasa.
Si Mbak penjual es krim kaget, melihat Mona muncul dengan napas ngos-ngosan. Ia lihat ke arah kami, aku langsung anggukan kepala. Agar si Mbak membuatkan pesanan Mona. Anak gadis yang satu ini, ada-ada aja minta-nya, makan es krim larut malam.
"Mbak ... tambah dua kotak lagi es krim-nya ukuran sedang, ya!" pinta suamiku.
Aku menyenggol lengannya memberi kode, kenapa banyak sekali pesan es krim. Ia tertawa sambil menirukan gaya Mona menjilat es krim.
"Sengaja Mas beli es krim yang ukuran kotak sedang itu! Masak kamu gak mau rasakan kelezatan es krim seperti Mona?" celetuknya.
"Iya-sih, tapi makannya gak mungkin malam begini," ucapku bingung.