Hati ini pria paruh baya itu berencana pergi ke rumah putranya.
Sampai pada satu tahun lamanya pak Pratama mengunjungi apartemen Damar, ih a begitu kaget ada seorang wanita yang sedang menggendong bayi ia duduk di meja makan. "Bi Ijah, dimana Damar?" tanya Pak Pratama ketus, melirik ke arah wanita itu.
Damar turun begitu mendengar suara Ayahnya.
"Ayah, kenapa tidak menelpon kalau mau kesini?" Damar berbicara sebari menghampiri Ayahnya.
"Apakah ini alasan Kania tidak kembali, karena kamu membawa wanita lain ke rumahmu?" tanya Pak Pratama dengan amarah yang membludak.
"Ayah, aku bisa jelaskan! Dia baru saja pindah kesini, bahkan aku menyuruhnya tinggal di lantai 1, itu karena Serkan selalu kejang jika malam hari!" Jelas Damar.