Semua perlakuan yang selama ini ia rasa wajar berubah menjadi di ambang batas wajar.
Kini Kania tidak tinggal diam, dia menahan semua deritanya dan ingin mengeluarkannya, Kania berdiri tepat didepan Laras, tubuhnya yang lebih tinggi dari Laras membuatnya menatap wanita yang membentaknya dengan sedikit menunduk.
"Jadi mau kamu apa, kamu mau aku suka sama kamu? kamu mau semua orang suka sama kamu? dengan tingkah mu yang seperti ini?, kamu jangan harap akan dihargai jika kamu saja tidak layak dijadikan panutan," Kania berkata lancar sekali, semua rekannya sampai tidak percaya bahwa Kania yang selama ini mendapat perlakuan kasar dari Laras, kini ia menjawab dengan kata-kata penuh wibawa.
Laras membelalakan matanya, tak mengira Kania akan berbicara bijak padanya! Karena malu Laras terbawa emosi lalu menarik tubuh Kania dan mendorongnya, sehingga Kania tersungkur kebelakang dan tidak bisa menahannya karena memakai sepatu ber hak tinggi, ditambah ia belum makan sedari kemarin.