"Anindira! Anindira! Anindira berhenti dong!"
Anindira yang sudah cukup kesal akhirnya menghentikan langkahnya. Ia membalikkan tubuhnya dan menatap geram pada sosok pria yang sedari tadi terus mengikuti dirinya.
"Apa lagi sih, Arcelio?! Kenapa kau terud mengikutiku daritadi? Apa kau tak punya kesibukan yang lain, hah?!" protes Anindira dengan alis yang menukik.
Arcelio berjalan mendekati Anindira hingga berhenti di hadapan wanita itu.
"Aku udah berjanji padamu bukan kalau aku akan tetap mengikutimu ke manapun kau pergi," jawab Arcelio dengan wajah santai.
Anindira menghela napas kasar. Ia sudah sangat lelah menghadapi tingkah dari pria di hadapannya ini. Sudah beberapa hari ini pria itu selalu mengikuti ke mana ia pergi. Mulai dari ia berangkat bekerja sampai ia pulang ke apartemennya lagi. Ia jadi berpikir apakah pria itu tak memiliki pekerjaan sebagai modelnya.