Chereads / Melodi Kesedihan / Chapter 4 - Bangkit Kembali

Chapter 4 - Bangkit Kembali

Terlihat Arthur, Albert dan Cesli yang ketakutan

"Cesli. Jika ada dinding yang menghalangi jalan kita. Kita harus menghancurkan dinding itu jika tidak ingin terhambat. Maka... Hancurkan dia!"

"Dimengerti Konduktor" Cesli mengeluarkan pedangnya lagi. Kini dia menggunakan Pedang dan Sniper

"Its Showtime!" Cesli langsung menuju ke sekumpulan Alien itu. Dia bergerak sangat lincah dan cepat. Namun, disisi lain dari aksi Cesli. Terdapat seorang Konduktor yang kelelahan karena menguras Energinya. Cesli yang mengetahui hal itu terjadi, langsung menuju Albert

"Albert.. kamu baik baik saja?" Albert mengingat wajah mati dari Yulia. Dia kembali bersemangat

"Baik! bunub dia!" Cesli langsung berniat menebang pohon yang tinggi itu. Dia begerak dengan sangat cepat. Dia tepat berada di didepan pohonya dan akan menebas nya. Namun

JDRTT

1 peluru berhasil ditembakan tepat di perut sebelah kiri Cesli. Albert yang mengetahui hal itu langsung menyuruh Cesli untuk ke arah Albert. Tanpa pikir panjang Yulia langsung menuju ke tempat Albert

"Kamu baik baik saja Cesli?"

"Aku-" Cesli merasa sangat kesakitan

"Jika peluru itu belum dicabut, efeknya akan sakit lho"

"Aaaaarrrhhhhh" teriak Cesli dengan kesakitan

"Cesli!" Alien itu menodongkan senapan lasernya ke arah Albert

"Selamat tinggal-" tanah bergejolak sangat kuat. Alien itu yang mengetahui sesuatu sedang terjadi, langsung menuju ke kawanan monsternya yang didekat pohon. Dan ternyata Zedou keluar dari tanah. Dan dia di penuhi oleh cacing. Dia dengan rambut yang menutupi matanya terlihat sangat keren di mata mereka bertiga

"Aarrh cacing pergi kau!" ucao Zedou dengan menyentlik cacing itu. Arthur, Albert, Cesli yang melihat itu, merasa kecewa dengan orang yang dianggapnya keren

"Ouh. Pohon itu ya?"

"Apakah kau mengetahuinya Zedou? pohon ini menyerap energi planet ini dan juga energi musiknya. Semakin banyak diserap. Semakin kuat juga monster yang keluar dari pohon ini"

"Terima kasih sudah memberi tahu" jawab Zedou dengan sok keren. Alien itu yang melihatnya merasa kesal

"Bohong. Aku sudah tau" ucap Zedou dengan wajah konyolnya

"Akan kubunuh kau!" teriak Alien itu dengan menembakan laser. Namun laser itu ditangkis dengan tangan kosong Zedou

"Gadis yang galak" Zedou bergerak sangat cepat. Semua yang dilewati oleh Zedou, terhempas dan terbelah. Zedou berniat Menebas Alien itu

"Jadi. Dia sudah membuatmu terluka seperti ini ya?" Zedou mengetahui bahwa Cesli telah berhasil membuat Alien ini kehilangan separuh tubuhnya

"Sial aku lupa!" Alien itu menghindar dari serangan Zedou. Dan berniat meregenerasikan tubuhnya

"Terlalu buru buru memang sikapmu yang tak berubah ya? Akane" Arthur, Cesli, Albert terkejut dengan nama itu

"Akane?"

"Akane?" tanya Albert dan Arthur dengan kebingungan

"Shinji Akane. Dia adalah teman SMA ku yang sangat membenci Manusia. Jadi dia memodivikasi tubuhnya sendiri agar tak terlihat seperti manusia. Dia iri padaku yang sangat pandai bermain musik. Jadi dia berniat menghancurkan musik diseluruh dunia. Dia merancang banyak rencana. Bahkan bersekutu dengan Alien dan merevolusikan Alien. Tujuanya adalah membuat Iblis Piano mengamuk dan menyerap seluruh energi sihie yang ada di seluruh galaksi ini lalu membunuhnya" jelas Zedou dengan mengeluarkan pedangnya

"Benar kan? Akane?" Akane yang diketahui rencananya merasa sangat kesal

"Zedou!" teriak Akane dengan meluncur ke arah Zedou bersama dengan Monsternya. Zedou terkepung oleh 800 monster yang tersisa dan satu Akane

"Guru!"

"Pak Zedou!" teriak Albert dan Arthur dengan khawatir

"Explosion" Semua monster itu terbakar dan hilang menjadi Abu karena sihir Zedou. Namun tidak dengan Akane. Dia terpental Mengenai pohon besar itu dan membuat pohon itu tumbang. Zedou pun langsung menyerap Pohon itu agar tak jatuh dan menimbulkan kerusakan

"Nah Akane waktunya kamu untuk-" Zedou menoleh ke arah Akane terjatuh. Namun Akane sudah kabur

"Ah yasudahlah. Tunggu. Aku naruh belanjaanku dimana ya?" Zedou menuju Arthur dengan melompat kegirangan

"Oii Arthur hehe. Belanjaanku dimana ya?"

"Bukanya guru tidak belanja tadi?"

"Ah. Aku lupa"

"Cesli. Albert. Maukah kalian gabung dalam group kita?"

"Group apa?"

"Konduktor. Kita akan keliling dunia untuk membawa Musik kembali bersinar"

"Gamau. Pasti cap-"

"Aku dan Albert setuju" ucap Cesli dengan wajah datarnya

"Oi jangan langsung-"

"Aaa sudah ditentukan. Kita akan pergi ke Jepang besok" ucap Zedou dengan wajah konyolnya

"Kenapa ke Jepang? "tanya Albert

"Kita akan melindungi Jepang dari serangan Alien"

"Bukannya Jepang sudah diserang?" tanya Arthur dengan kebingungan

"Belum. Ini adalah ulah Grand Konduktor yang berkuasa di bumi. Grand Konduktor sangat membenci Musik yang ada diJepang. Terutama Piano dan Biola. Dia mungkin akan bekerja sama dengan Akane. Dan kita akan melawan Penyihir Musik yang lebih kuat"

"Grand Konduktor. Ada kabar terbaru bahwa Akane Shinji telah gagal menyelesaikan misinya. Namun dia berhasil selamat" ucap Penyihir Pendamping Grand Konduktor itu

"Bawa Dia kesini"

Pagi pun tiba. Mobil sudah dipanaskan oleh Yita. Untuk pergi ke Jepang. Zedou dan Arthur menginap di rumah Albert

"Wajahmu lelah sekali Albert"

"Iya. ada apa Albert?"

"Kamu kenapa Albert?" tanya Yita, Cesli dan Arthur dengan penasaran

"Apa lagi kalo bukan karena suara Zedou yang tidur" ucap Albert dengan melirik kearah Zedou dengan tatapan sinisnya. Zedou yang melihat Albert menatapnya, langsung melambaikan tangannya

"Ayo kita ke jepang!" teriak Zedou, Arthur dan Yita dengan senang. Cesli hanya ikut mengangkat tanganya keatas

Terlihat Yita yang menyetir dan Zedou di kursi sebelah kemudi. Sedangkan Arthur, Cesli, Albert. Duduk dibagian tengah mobil

"Kalian bertiga mulai sekarang adalah muridku" ucap Zedou dengan sangat senang

"Jangan seenaknga mengakui-"

"Baiklah. Aku dan Albert akan menjadi muridmu. Tolong kerjasamanya. Guru" jawab Cesli dengan wajah datarnya

"Anouu. Zedou.. Bagaimana cara kita ke Jepang melewati laut?"

"Akan kubuat Mobil ini agar terbang" jawab Zedou dengan santainya

"Terbang katamu? lalu. Apakah aku bisa mengendalikan setirnya?" tanya Yita dengan ketakutan

"Tenang saja. Aku tau"

"Lagipula lautnya masih jauh kan?" tanya Zedou dengan santai

"Iya sih"

Mereka melakukan perjalanan yang panjang. Didalam mobil mereka sangat ramai karena ada Zedou. Cesli hanya menunjukan wajah datarnya dan Arthur mengobrol ngobrol dengan Cesli dan Zedou. Sedangkan Albert hanya melihat luar kaca mobil

"Oi. Yita. Berhenti" ucap Albert dengan penasaran

"Ah? ada apa?"

"Sudah berhenti saja"

Ternyara Albert melihat studio musik yang masih buka di malam ini. Namun studio musik itu sangat sepi

"Ko bisa ditengah hutan seperti ini ada studio musik?" tanya Yita dengan takut

Albert tanpa pikir panjang langsung memasuki studio itu

"Albert?"

"Huffh dasar anak yang tak sabaran" ucap Zedou dengan berlari menuju Albert

"Kalian tunggu diluar saja" teriak Zedou dengan melambai kepada mereka

Albert melihat banyak sekali Piano dan Biola. Bahkan ada ukulele juga

"Inikah surga-" tiba tiba pemilik toko itu langsung menembakan pistol padanya. Namun dia berhasil menghindar

"Oi. Apa apaan!"

"Dasar Manusia bodoh. Kau masuk perangkapku bodoh" ucap Pemilik toko itu yang ternyata adalah alien

"Grrgghh" Albert yang menyadari sesuatu dari dalam tanah dia langsung melompat. Dan benar saja. Ada ular raksasa yang berniat memakan Albert

Yita, Arthur dan Cesli yang melihat ular itu khawatir dengan keadaan Albert

"Albert!" teriak Arthur dengan berlari menuju toko itu. Namun toko itu sudah dihadang medan energi

"Sial!"

"Manusia bodoh!" teriak dia dengan menembakan Shotgunnya. Banyak sekali asap yang dikeluarkan dari tembakan itu. Hingga menutupi tempat Albert berdiri

"Yo. Albert. Seharusnya kamu jangan buru buru" ucap Zedou dengan menghadang peluru yang menuju Albert dengan badanya sendiri

"Pak Zedou?!" ucap Albert dengan sedih

"Tenang saja. Aku kuat" Zedou pun terjatuh karena tembakan itu

"Hahahaha. Manusia bodoh!" dia pun langsung berniat menebas Albert yang sedang depresi

"Rasakan ini-" tiba tiba tangan Alien itu terpotong. Alien itu langsung melompat mundur

"Sial. Ada apa ini?!"

"Tembakanmu itulah yang mengenaimu" ucap Zedou dengan berdiri

"Hah?!"

"Disaat aku memasuki ruangan ini. Aku melihat ada darah Alien. Jadi aku berniat untuk menggunakan sihir santetku pada darah ini. Aku meminum darahnya dan tercampur dengan darahku. Nah pada saat itulah aku sekalian menyelamatkan Albert juga sekalian eksperimen. Dan ternyata berhasil" jelasnya dengan pose kerennya diantara darah darah yang masih berterbangan

"Sialan!"

"Ini adalah skilku yang berikutnya"