"Dari Mamah kak."
"Coba baca."
Inez pun langsung membacakan isi pesan singkat dari Mamahnya di depan Sabrina.
"Tuh kan kak. Mamah itu ga kenapa-kenapa pastinya. Mamah cuma lagi lembur aja hari ini di kantor. Jadi kakak jangan khawatirin Mamah lagi ya "
Bukannya bahagia setelah mendapatkan kabar dari Mamahnya jika Mamahnya kali ini tidak kenapa-kenapa, wajah Sabrina justru berubah menjadi orang yang tampak sedih. Terlihat dari raut wajah Bulan saat ini.
"Ternyata Mamah lebih pilih kasih kabar ke Inez daripada ke aku. Padahal di sini itu kan aku yang paling tua. Apa sebegitu marahnya Mamah sama aku? Jangan-jangan apa yang udah aku siapin ini juga nantinya akan sia-sia. Mamah ga akan maafin aku," pikir Sabrina di dalam hatinya.
"Kak Bulan kenapa ya? Kok kak Bulan malah sedih kaya gitu? Kayanya aku tadi salah ngomong deh sama kak Bulan. Ya ampun. Pasti kak Bulan merasatersinggung sama ucapan aku barusan," pikir Inez di dalam hatinya.
"Kak. Aku minta maaf ya."