Aku memilih untuk melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi. Pada saat itu aku tidak lulus pada jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) karena jurusan yang aku pilih terlalu tinggi menurut guruku yang pada saat itu ikut membantu aku untuk memilih jurusan yang tepat untukku.
Aku di sekolah tidak terlalu bodoh-bodoh banget. Di sekolah nilai raportku cukup baik. Aku tidak pernah absen mendapatkan juara kelas peringkat 2 atau 3. Paling parah peringkat 4. Aku yang pada saat itu memilih jurusan pilihan pertama pada kedokteran di UI (Universitas Indonesia), dan pilihan ke dua dengan jurusan kedokteran di UIN (Universitas Islam Negeri) Jakarta, membuat diriku tidak lulus pada jalur tersebut.