Vivi juga masih belum berani membuka mulutnya karena ia berpikir jika V pasti sangat marah padanya. Sedangkan V kini malah berjongkok di hadapan kakinya dan itu begitu berbanding terbalik dengan apa yang Vivi bayangkan.
'Apa yang dia lakukan? Kenapa dia malah berjongkok di depan kakiku? Apakah jangan-jangan dia hendak mematahkan kakiku karena kakiku membuatku jatuh ke atas tubuh pria lain?' batin Vivi yang kembali berprasangka buruk.
Namun dugaan Vivi lagi-lagi salah karena V sebenarnya tidak ingin melukai dirinya melainkan malah mencoba untuk membantu sedikit untuk meringankan ..rasa sakit di kakinya yang terkilir.
V tidak tega melihat kaki Vivi yang membengkak dan jika menunggu tukang urut ia khawatir jika pembengkakan di kaki Vivi makin membesar dan parah. Alhasil V berinisiatif untuk memijatnya sendiri.