Beruntungnya Azura tidak terjatuh di atas lantai melainkan di atas tubuh Madesh yang begitu besar dan hangat. Azura yang tadinya memejamkan matanya perlahan membukanya.
Azura terkejut karena Madesh lagi-lagi menjadi penolongnya. Mata Azura dan Madesh saling bertatapan satu sama lain sehingga membuat jantung Azura berdegup kencang.
'Astaga! Kenapa lagi-lagi jantungku tidak bisa dikondisikan? Jangan sampai Madesh tahu kalau jantungku berdegup kencang!' batin Azura yang malu.
Tentu saja Madesh tersenyum karena Madesh bisa mendengar kata hati dan isi pikiran Azura. Ternyata semakin ada peningkatan perasaan di antara keduanya.
'Teruslah begitu, Azura! Aku yakin sebentar lagi kau akan bersedia mengakui perasaanmu padaku,' batin Madesh yang senang.
Sementara itu kini akhirnya Herosh tiba juga di dapur. Lagi-lagi dirinya melihat kemesraan antara Madesh dan Azura yang tidur bertumpuk di atas lantai.