Azura tersenyum kecut, "Memangnya apa yang kamu harapkan, Azura? Dia tengah bersama dengan calon istrinya sekarang. Apakah dia akan mempedulikan dirimu?"
Herosh tak menyangka jika setelah dirinya merestui Azura dengan Madesh, perasaan Azura terhadap Madesh tumbuh dengan begitu cepat.
Padahal saat Herosh ingin memisahkan dan membuat Azura sulit jatuh cinta pada Madesh rasanya tidak secepat ini. Herosh pikir ini adalah takdir.
'Sepertinya memang mereka berdua ditakdirkan untuk bersama. Semoga saja kalau mereka ketahuan mereka akan diizinkan hidup dan tidak berakhir seperti yang sudah-sudah,' harap Herosh dalam hati.
Herosh tidak tega melihat Azura yang bersedih. Jadi Herosh pikir sambil menunggu Madesh kembali ia bisa menghibur Azura terlebih dahulu.
"Apakah kau mau bermain denganku?" tanya Herosh menawarkan diri.
Rasanya Azura tidak mood untuk melakukan apapun saat ini. Azura lebih memilih untuk berdiam diri di dalam kamar dan menyendiri.