Pintu laboratorium terbuka.
Ant dan para anak-anak memasuki ruangan itu.nampak jelas dari sorot mata mereka,anak-anak itu begitu terpukau dengan penampakan ruangan serba putih itu.selain dipenuhi banyak alat-alat canggih dan menarik,tempat itu juga dipenuhi oleh para ilmuan dan eksperimen-eksperimen mereka yang unik serta tidak biasa.ada yang sedang menguji robot kecil berupa bom asap penuh warna,lalu ada kumpulan drone berbentuk nyamuk,terus alat getaran gelombang bumi dan lain-lain sebagainya.
Ronald yang dasar tabiat-nya jahil nggak ketulungan,sengaja menyenggol robot kecil berupa bom asap itu dan sengaja mengarahkannya ke arah kumpulan drone nyamuk.robot itu berjalan mendekati salah satu kaki ilmuan dan tepat ketika secara tidak sengaja tuas pemicu-nya tertekan...
Bom!
Kepulan asap warna-warni mewarnai para ilmuan dan nyamuk-nyamuk itu.Ronald tertawa puas melihatnya.dia tidak menyangka kumpulan nyamuk-nyamuk itu malah bercahaya layaknya lampu disko dan jedag-jedug sana sini.
Eiz yang melihatnya berulah lagi,segera menarik baju anak itu pergi.
"Dasar bocah tidak tahu diri! apa kau ingat kita sedang dimana? bagaimana jika para ilmuan tadi menghabisimu?"
"Itu tidak akan terjadi.kak Real sudah bilang tadi."
"Kau!...hah...lihat saja,kau pasti akan menerima bayarannya setelah ini."
Eiz dan Ronald kembali dalam kumpulan.mereka memasuki ruangan baru lagi dan bertemu profesor Watson disana.ruangan dengan banyak tanaman organik itu memiliki bau herbal yang pekat.Ronald dan Naera yang tidak tahan menutup hidung mereka sedangkan sisanya hanya mengusap hidung mereka agar bisa menyesuaikan kondisi.
Watson tersenyum,"Maaf ya jika aromanya mengangu kalian.aku memang suka tanaman dan membudidayakan disini."sambutnya sambil menyiapkan beberapa botol kecil.
"Ya,tidak masalah profesor.lagipula mereka juga berasal dari negara yang penuh flora dan fauna,aku yakin mereka sudah terbiasa."balas Ant.
"Benarkah? berarti dari Sunkyrie ya?"
"Iya,seperti itulah."
"Baiklah,perkenalkan namaku Watson Martin.aku profesor dibagian pengembangan dan perbaruan senjata.langsung saja,siapa disini yang ingin menjadi yang pertama?"tanya Watson pada mereka.
Anak-anak itu saling menatap sebelum kemudian melihat Ant.mereka tidak tahu apa yang dimaksud profesor Watson sehingga tidak ada satupun dari mereka yang menjawab.
Ant balik melihat mereka,"Apa yang kalian tunggu? bukankah tadi aku sudah bilang kalian adalah objek uji coba? sekarang majulah dan jalani prosedur yang ada."ucapnya mempersilahkan anak anak itu.
"Tunggu... mereka ada enam?"tanya Watson tiba-tiba.
"Ya seperti itulah profesor.apa ada masalah?"
"Anestesi-nya hanya ada empat.itu berarti akan ada dua anak yang tidak mendapatnya."
"Apakah itu sangat diperlukan?"
"Ya,seperti itulah.tanpa anestesi,biasanya..."
"Biar aku saja!"
"Kak Real."
"Aku tahu apa yang ingin anda katakan.tolong jangan katakan apa yang anda akan katakan tadi dan menakuti saudara-saudarku lagi.mereka sudah sangat ketakutan berada disini."
"Baiklah,aku mengerti.lalu siapa satu anak lagi? Kau tidak akan sendirian loh."
"Itu..."
"Aku!"
"Ronald!"
"Aku tidak akan membiarkan kak Real sendirian."
"Tidak, profesor biar aku saja!"ajuk Eiz berniat mengantikan Ronald.
"Apa-apaan kau! Aku sudah lebih dahulu mengajukan diri!"
"Bocah sepertimu tidak akan mengerti alasannya! kau sebaiknya mundur dan dengarkan perkataanku ini.karena sekali kau melakukannya kau tidak akan pernah melupakannya!"
"Aku tidak peduli! Aku tetap aku!"
"Baik-baik,sudah ya.jangan bertengkar disini.kalau begitu Ronald saja yang bersama Real karena dialah yang pertama mengajukan diri."
"Apa?! Profesor,usianya masih 11 tahun.dia bahkan tidak mengerti arti anestesi,bagaimana jika dia..."
"Eiz,sudah!"seru Real dengan suara menekan.
"Re-Real."
"Biarkan Ronald yang bersamaku.mungkin setelah ini nanti dia akan mendengarkanmu."
"Real!"
"Kau tidak perlu khawatir,Eiz.karena kita tidak akan mati disini."
Eiz menatapnya dengan tatapan tidak percaya.sejahil-jahilnya Ronald,anak itu tetaplah saudaranya Eiz.jika dia sampai mengalami trauma atau tekanan mental hanya gara gara kejadian kecil ini,Eiz pasti akan merasa sangat bersalah.namun melihat keputusan Real yang sudah bulat,pemuda itu tidak bisa lagi membantah.
Dengan terpaksa Eiz berkata,"Baiklah...biar Ronald saja..."
"Ya sudah jika begitu,ayo kita segera memasangnya.anak besar disana pasti sudah sangat kelaparan..."goda Watson yang diam-diam memperhatikan Milo sendari tadi karena terus mengelus-elus perutnya.
Pria itu kemudian berjalan mendekati salah satu sisi dinding diruangannya.Watson menempelkan telapak tangannya disebuah lingkaran sensor dan membuka penyimpanan rahasianya yang berada dibalik dinding itu.beberapa lemari pendingin dan dua buah kotak hitam besar berlubang berbaris rapih disana.
Watson membuka salah satu lemari pendingin,ia mengambil satu deret kecil chip bertuliskan C7065 dari sana kemudian membawanya ke depan kotak-kotak hitam.ia menekan dua kali tombol penyimpannya dan membuka dua tempat kosong untuk menaruh chip-chip itu.
"Teman-teman,ini sudah waktu kalian.lakukanlah yang terbaik dan dukung mereka."bisiknya sebelum memasukan chip-chip itu ke sana.
Seusai memasukan 3 buah ke masing-masing kotak,Watson berbalik dan kembali melihat mereka.
"Kotak hitam ini namanya INs. kotak inilah yang akan memasang chip C7065 di pergelangan tangan kanan kalian. Nah,sekarang Real dan Ronald,kalian dipersilahkan memasangnya lebih dahulu."
"Woo... benarkah?"ucap Ronald mendekat sambil menuntun Real.
"Tunggu!"henti Eiz menahan bahunya.
Ronald kembali menyingkirkan tangan Eiz,"Ish,ada apa lagi sih?"
"Jangan menjerit.apapun yang terjadi jangan menjerit.kau akan kalah dariku jika sampai menjerit."
"Hooh....kau pikir aku seperti Naera? ck,ck,ck Tidak,tidak,tidak,aku bukan anak yang secengeng itu! lihat saja nanti aku pasti akan menang darimu!"seru Ronald percaya diri.
Ia kembali menuntun Real dan membawanya kedepan kotak itu.
"Aku sudah mengatur alatnya.sekarang kalian hanya perlu memasukkan tangan kanan kalian saja ke sana."beritahu Watson sambil melirik lubang di kedua kotak itu.
"Baik, profesor."
Ronald memasukan tangan kanannya lebih dulu.meski sempat mencari sebentar,Real akhirnya juga memasukkan tangan kanannya ke dalam mesin itu.beberapa detik awal tidak terjadi apa-apa kepada mereka.sampai tiba tiba kotak itu menarik lebih dalam tangan mereka kemudian langsung mengunci tangan keduanya dengan erat sampai-sampai membuat mereka tidak bisa mengerakannya atau menarik tanganya keluar.
Ronald panik.begitu juga Real.mereka semakin panik ketika merasakan sebuah laser sedang membelah pergelangan tangan mereka didalam sana.
Argh!
Jerit Ronald kesakitan.jatungnya berdetak kencang,tubuhnya mulai bergetar dan rasa ngilu mewarnai otaknya.anak itu dapat merasakan darahnya mengalir keluar dan melekat disepanjang jarinya.adapun hal ini sama seperti yang dialami Real.
Mesin itu menyingkirkan kulit daging serta urat-urat mereka ke sisi lain demi mencapai tulang.setelah mencapai tulang,mesin itu mengebor sedikit dalam bagiannya kemudian memasukkan satu chip kotak ke dalam sana.seusai mengscan posisinya benar, mesin itu mengembalikan semua urat-urat,daging dan kulit mereka ke posisi semula lalu menjahitnya dengan sebuah laser biru dan mengembalikan tangan mereka.
Selepas semuanya berakhir,Real dan Ronald langsung menarik tangan mereka keluar.keduanya terjungkal kebelakang dan bergetar hebat sambil memegangi tangan kanannya.Real meraba-raba pergelangan tangannya,ia merasa sedikit lega sekaligus heran merasakan tangannya kembali seperti semula tanpa bekas luka ataupun jahitan.
"Hei,kalian baik-baik saja?"
---1---
"Ini Clear,asisten profesor Watson dari bagian pengembangan dan perbaruan senjata.bagaimana dengan pembuatan K7065?"
Pria itu menekan tombol terima."Ya,disini Damos.untuk pembuatan K7065 sudah 82% selesai.tinggal melakukan beberapa pelengkapan terahkir dan sedikit pewarnaan sebelum siap digunakan."lapornya pada orang dipanggilan.
"Baik,saya mengerti.lalu bagaimana dengan sistem konfigurasinya?apa anda melakukannya seperti yang diperintahkan profesor?"
"Hmm...ya,saya melakukannya...meski akan sangat beresiko bagi pengunanya,alat penunjang ini akan sangat kuat dimedan tempur nanti.hanya saja..."
"Ada masalah,Damos?"
"Ya,sedi...tidak,ada satu masalah.bisakah kau beritahu profesor dan memintanya menemuiku sore ini? masalah agak rumit jika kusampaikan sekarang.jika dia menanyakannya tentang apa,bilang padanya ini menyangkut Otoritas Mesin."
"Baiklah,saya akan sampaikan.apa ada yang lain?"
"Ya,katakan padanya untuk tidak lupa membawakanku APEL."
----Chapter 4 End----