Real memegangi pergelangan tangannya.
Ia masih mengingat jelas bagaimana rasanya pemasangan chip tadi.tanganya memang baik-baik saja sekarang akan tetapi ketebatasannya dalam melihat dan kelebihannya dalam merasakan membuat Real dapat mengingat sesuatu dengan jelas dalam yang waktu lama.hal inilah yang justru ia cemaskan sekarang.sejujurnya rasa sakit yang ia rasakan tadi nyaris sama dengan rasa sakit yang pernah ia rasakan sepuluh tahun lalu.trauma dan ganguan mental pernah dialaminya selama beberapa waktu setelah kejadian itu.otomatis,titik inilah yang menjadi pacuan Real dalam kecemasannya sekarang.
"Real,kenapa kau diam?"tanya Eiz dihadapannya.
"Hm!...bukan apa-apa..."
"Apa kau baik-baik saja?"
"Ya,tentu."
"Sungguh? jika begitu cepatlah makan makananmu.Milo sudah memperhatikannya daritadi."
Mendengar itu,sontak Real langsung melahap makanannya.meskipun dia sangat mencemaskan saudara-saudaranya,namun jika urusannya sudah menyangkut Milo dan Makanan,Real tak akan menahan diri.seingatnya,sudah hampir enam puluh tiga kali Milo mengambil jatah makannya diasrama.itupun belum ditambah dengan jumlah jatah makanan anak-anak lain diasrama.bukannya makin sehat,anak itu malah bisa kena obesitas nanti.Real tidak akan membiarkannya!
"Kak Real,apa kejadian tadi masih membekas dibenakmu?"tanya Naera tiba-tiba.
"Tidak juga."balas Real sembari menguyah makanan.
"Benarkah? lalu kenapa Ronald sampai sekarang tidak mau berbicara?" kemudian melirik Ronald.
Wajahnya terlihat lemas.anak itu hanya duduk diam seraya mengaduk-aduk makanannya dengan tidak nafsu.sepertinya kejadian tadi adalah pukulan sekaligus kekalahan berat baginya.
"Itu karena dia terkena tuah.sudah kubilangin baik-baik untuk mundur tapi masih saja ngeyel.pengetahuan masih sedikit gaya sok pahlawan.nah,sekarang baru tahu rasakan! moga-moga bocah itu juga tobat dari kebiasaannya."ucap Eiz disela-sela makan.
Brak!
Ronald mengebrak meja,"kau tidak tahu bagaimana rasanya!jangan asal bicara hanya karena kau lebih tua,Eiz!"serunya dengan wajah marah.
"Aku tahu karena aku lebih tua.aku sudah memperingatkanmu tapi kau tidak mau mendengarkan.jelas-jelas itu keputusanmu!"
"Namun tetap saja..."lanjut keduanya kembali ribut.
Grea yang sendari tadi tidak bersuara sudah selesai menghabiskan makanannya.wajah kusut,agak berantakan dan tubuh cukup tinggi adalah ciri khasnya.pemuda paling pendiam sekaligus anak penyendiri itu berdiri lalu berjalan pergi dari tempatnya sambil membawa piring kotornya.ia malas mengatakan sesuatu jika kondisinya sudah ricuh begitu.
Sesampainya ditempat yang dituju,Grea meletakan piring kotornya ke dalam mesin cuci otomatis lalu mencuci tangannya diwastafel disebelahnya.ini mungkin salah satu aktifitas membosankan dalam kesehariannya namun sejujurnya Grea lebih suka begini daripada harus berpetualang dan mencari masalah diberbagai tempat.tidak punya modal,pemalas dan seorang pengecut,mungkin itulah alasan utamanya.pemuda itu benci jika harus banyak bergerak kesana-sini seperti Ronald.baginya itu hanya buang-buang waktu saja!
"...Tidak bisa seperti itu!sebelumnya saja tidak mungkin,apalagi ini!"seru Ant dari lorong samping.
"Mereka masih baru! mereka tidak mungkin bisa mengambil bagian dipeperangan!"seru Ant lagi membuat Grea penasaran.ia mematikan kran air dan mulai menguping didepan wastafel.
"Tidak bisa,Kapten.bisakah anda mengerti situasinya? mereka hari ini baru memasang chip C7065 dan belum berlatih latihan dasar prajurit.jika mereka dimasukan ke salah satu armada digaris depan,maka semua ini akan sia-sia!"
"Tetap tidak bisa! chip mereka saja belum aktif.setidaknya perlu waktu semalam sebelum konfigurasi awal selesai.bagaimana mereka akan mengendarai K7065 tanpa otak?"
"Seminggu! anda gila?"
"Itu tetap tidak akan cukup,Kapten.bahkan pasukan C5421 sekalipun perlu waktu tiga bulan sampai benar benar menguasai unit dan chip mereka sepenuhnya."
"....Baik,saya mengerti...."ucap Ant kemudian menutup panggilan.
Grea yang merasa Ant sudah selesai,segera pergi kembali ke tempat duduknya.otak pemuda itu memang belum sepenuhnya mencerna seluruh perkataan Ant,namun ia sudah dapat menyimpulkan beberapa hal dan tentu itu pastinya bersangkutan dengan keikutsertaan mereka dalam peperangan atau mungkin penyerangan yang akan segera dilakukan oleh Ethernet.Grea harus segera memberi tahukan hal ini kepada saudara-saudaranya!
Setibanya ia dikursinya,pemuda itu langsung angkat bicara.
"Kak Real."panggilnya ditengah keributan Eiz dan Ronald yang masih belum berakhir.
"Ya Grea?"balas Real yang samar-samar mendengarnya.
"Ada sesuatu yang ingin kusampaikan kepadamu.ini tentang keikutsertaan kita dalam pertempuran yang akan dilakukan seminggu lagi."
"Apa?!aku tidak mendengarnya,Grea."
"Kita..." belum sempat Grea kembali menjelaskan lagi-lagi suaranya tergangu oleh suara lain.
"Aku bilang 'KAU KAKAK BODOH!' kenapa?!apa kau ingin memukulku?!"
"Apa kau tidak belajar dari kejadian tadi huh?! apa kau ingin merasakan rasa sakit lagi saat ini?!"
"Iya,jika memang kau bisa melakukannya silahkan pukul aku sekarang!"
"Kau menantangku?!"seru Eiz berniat memukul Ronald.
Muak mendengar ocehan kekanak-kanakan mereka,tiba-tiba Grea berdiri dan berkata dengan suara keras,"Ya sudah mati-mati saja sekalian sekarang! daripada bertengkar menyusahkan orang dimedan perang,matilah saat ini juga!"
Sontak semua mata langsung tertuju kepadanya.pemuda yang selama ini diam dan tidak suka berbicara apa-apa tiba-tiba berteriak dengan kata-kata pedas dihadapan semua orang.
"Apa maksudmu,Grea?"tanya Eiz menurunkan tangannya.
"Kita akan ke medan tempur! apa kurang jelas?!"
"Tidak mungkin.kita masih..."
"Yang dikatakannya benar."seru Ant membantu."kalian akan masuk ke dalam pasukan garis depan dua minggu lagi."tambah wanita itu mengklarifikasi.
"Apa?!" Seluruh anak terkejut bukan main.baru beberapa jam lalu mereka terbangun disini dan sekarang mereka sudah akan bertempur? yang benar saja!
"Kenapa secepat itu? apa yang sebenarnya kau lakukan?"tanya Eiz tidak terima.
"Ini perintah dari atasan.bukan karena keinginanku."
"Namun tetap saja ini tidak masuk akal! kami ini bukan anak spesial yang hanya dalam waktu dua minggu dapat menguasai segalanya.jika kami turun ke medan tempur sekarang,bukannya kemenangan yang didapat malah kekalahan telak yang sia-sia! apa kau tidak memikirkannya,Ant?"
Wanita itu terdiam sejenak,"Aku memikirkannya...jika ini sesuai logika maka semua akan berakhir sia-sia...tapi perintah atasan adalah wajib.tidak bisa ditentang ataupun dibantah.jika mereka menginginkan kalian ikut,kalian harus ikut.apapun caranya meski itu menentang logika,kalian harus bisa! kalian harus patuh! tidak ada kata 'Tolak' disini! jika sampai anda yang menentang maka ujungnya mati."ucapnya mengecil diakhir kalimat.
Mereka terdiam.tidak ada yang bergerak maupun protes.tempat itu seketika sunyi sesaat Ant menyelesaikan kalimatnya.anak-anak itu hampir lupa dimana keberadaan mereka dan apa tujuan mereka berada disini.tentunya selain menjadi objek uji coba,organisasi ini juga pasti ingin menjadikan mereka senjata hidup untuk mengutungkan pihak mereka dimedan tempur.sungguh ironis.
"Senjata baru yang sedang di uji cobakan kepada kami pasti memiliki harapan besar ya?"tanya Real memecah keheningan."Bahkan hal tidak masuk akal ini dapat mereka lakukan kepada kami demi memenuhi harapan mereka.apa itu benar?"
"Ya seperti itulah."jawab Ant membenarkan."kalian tidak lebih dari sekedar salah satu aset mereka disini.jika tidak ada kontribusi dan perkembangan selama waktu yang diberikan maka kalian akan dimusnahkan.tidak ada gunanya mempertahankan sesuatu yang tidak berguna."
"Berapa waktu yang mereka berikan?"
"Empat bulan.selama waktu tersebut,kalian harus bisa membangkitkan seluruh potensi C7065."
"Lalu apa yang akan kami dapat jika itu berhasil?"
"Kau membuat penawaran?"
"Tidak juga.hanya saja bahan taruhannya disini adalah nyawa kami.bukankah akan lebih baik jika kalian memberikan kami apresiasi ketika kami dapat memenuhi harapan kalian nanti? lagipula tidak ada orang yang akan bekerja sungguh-sungguh jika tidak menginginkan sesuatu."
"Lantas apa yang kalian inginkan?"
"Pulang.jika kami dapat memenuhi harapan kalian selama empat bulan disini,biarkan kami pulang ke Sunkyrie dan bertemu keluarga kami."
"Hanya itu?"
"Iya.kami tidak akan meminta yang lain."
---1---
Ant kembali memandu mereka kesuatu tempat.
Langkah kakinya cepat,posturnya sempurna dan wajahnya sangat serius.entah dia mau membawa mereka kemana,anak-anak itu hanya mengikutinya saja.dilorong sepi,dimana meteor-meteor meluncur keatas dalam lapisan layar tembok,Naera mendekati Real.
"Kak."panggilnya sambil menarik sedikit kain baju Real."Apa benar kita bisa pulang nanti? dan bertemu Ayah, kak James, kak Vello dan kak Esa?"tanyanya dengan suara pelan.
Real mengangguk,"Ya,jika kita berhasil."
"Memang apa yang akan kita lakukan kak? apa bertempur dan membunuh dimedan perang?"
"...Mungkin."
Naera menunduk dalam,"Apa kak Real tidak takut? bagaimana jika salah satu dari kita mati lebih dahulu sebelum bisa pulang?"tanya Naera dengan suara agak gemetar.gadis kecil itu tidak bisa membayangkan bagaimana nanti nasib dirinya jika sampai itu terjadi.
Real menepuk pundaknya,"katakan 'tidak' sekarang."
"Tidak?"
"Katakanlah dengan penuh keyakinan."
"Tidak."
"Ya seperti itu."ucap Real tersenyum."yakinilah terus seperti itu.kau tahu,keyakinan adalah salah satu kunci keberhasilan.jika kau yakin kita semua berhasil pulang,pasti kita akan berhasil pulang.jangan takut Naera,ini bukanlah akhir."
Gadis kecil itu memandang wajahnya.meski dia hanya kakak angkatnya,pemuda itu sudah sangat dewasa dan lebih peduli padanya dibandingkan saudara-saudaranya yang lain.untuk inilah Naera takut.dia tidak ingin kehilangan siapapun terutama Real.mengingat keterbatasan matanya,membuat Real paling beresiko untuk mati dimedan tempur.Naera tidak ingin itu terjadi.
"Kak Real,kita pasti pulang bersama."ucap Naera penuh keyakinan.
Real hanya mengangguk.dia tahu kemungkinannya sangat kecil namun dia akan mencobanya.meski resikonya adalah nyawa.
Dush!
Ant memasuki ruangan itu diikuti mereka.semua anak kembali terpukau melihat isi tempat itu.mata mereka berbinar menyaksikan berbagai kotak hologram berterbangan kesana-kemari dengan menampilan berbagai kejadian.ruangan yang diisi dengan nuasa gelap dan dingin itu,juga dipenuhi banyak pintu kaca diberbagai sisi.
Ant menghampiri meja pusat disana.dia menekan beberapa tombol sambil mulai menjelaskan.
"Ini adalah ruang latihan virtual.disini kalian akan melakukan pelatihan dasar dan membangunkan kesadaran buatan di chip kalian.karena waktu kita hanya dua minggu,target kalian hari ini adalah membangkitkan kesadaran chip dan menghancurkan target 500 target musuh tanpa tersisa."
"Apa? 500! itu teralu banyak!" protes Eiz.
"Baiklah kalo begitu 1000."
"Yang benar saja Ant!"
"Ini hanya latihan virtual.kalian tidak akan mati sungguhan didunia nyata."
"Namun tetap saja itu mustahil! jangankan seribu,seratus saja mungkin tidak mampu.ditambah kami pernah..."
"Cukup.jangan banyak berbicara dan lakukan saja."ucap Ant kemudian membuka enam pintu kaca."kalian memang akan langsung kalah jika asal bertarung dimedan tempur tetapi kalian memiliki C7065.kesadaran benda itulah yang akan membantu kalian dalam menghadapi masalah yang terjadi.oleh sebab itu jika kalian sudah berhasil membangkitkannya,aku akan mengirimkan unit penujang utama masing-masing ke tempat kalian yaitu K7065 kesana."
"Ant,bagaimana dengan kak Real?"tanya Naera tiba-tiba."apa dia akan bisa melihat didunia itu?"
"Ya,dia akan bisa melihat selama didalam dunia virtual." mendengar jawabannya,Naera dan yang lain langsung tersenyum kearah Real.
"Lalu bagaimana dengan komando? bukankah hal semacam ini biasanya ada?"tanya Ronald.
"Ya,ada.komando disini terbagi dua.pertama untuk komando lapangan yaitu segala wewenang yang terjadi saat dimedan tempur berada ditangan ketua kalian,Real Valkyrie.sedangkan terakhir untuk komando pusat yakni wewenang tertinggi dari segala wewenang sekaligus pengawas dimedan tempur berada ditanganku.apa sudah jelas? ada lagi yang ingin bertanya?"
Mereka menggeleng.sepertinya penjelasan Ant sebelumnya sudah cukup untuk mereka.
"Sekarang masuklah ke masing-masing slot disana.waktu kalian hanya empat jam untuk menghancurkan 1000 musuh dan membangkitkan kesadaran chip C7065."
---2---
"Hei Martin!"panggil Damos melihat Watson.
Pria itu berjalan cepat ke arahnya,"Sudah kubilang berkali-kali itu nama kakekku.namaku Watson.bisakah kau menghentikan kebiasaan itu?"
Damos tertawa kecil,"Entahlah,menurutku nama itu paling mudah diingat dibandingkan Watson."candanya membuat Watson jengkel."oh ya,ngomong-ngomong apa kau sudah membawa benda yang kuminta?"
Watson mengambil kartu biru dari saku jasnya,"Nih.aku tidak mengerti kenapa kau memintanya.padahal dibandingkan program itu masih ada program lain yang lebih bagus."ucap Watson memberikan benda itu pada Damos.
"Kau tidak akan mengerti profesor...sebelum melihat ini." Damos memasukan kartu itu ke tempatnya.ia mengatur beberapa hal lewat layar hologram yang terhubung dengan program sebelum menujukan hasil kerjanya kepada Watson.pria itu memperlihatkan desain virtual K7065 dan dua buah kotak yang merupakan gambaran kesadaran seseorang.
"Apa yang spesial dari gambar-gambar ini?"tanya Watson mulai memperhatikan.
"Tidak ada..."
"Huh?!"
"Atau lebih tepatnya belum ada."sambung Damos."Apa kau ingat alasanku memanggilmu kemari?"
"Ya,karena Otoritas Mesinkan? apa ada masalah dengan itu di K7065?"
Damos mengganguk,"hmm,kurang lebih seperti itu.konfigurasi 2/1 yang sebelumnya kau perintahkan padaku memang sangat cocok dengan perangkat K7065.hanya saja karena suatu tindakan yang tidak 'disengaja' oleh anak buahku kemarin,aku malah menemukan sesuatu yang tidak terduga."ucap pria itu kemudian menekan sebuah tombol dilayar.
Sesuatu terjadi disana.
Watson yang awalnya hanya memperhatikan seketika tercenggang menyaksikan sesuatu yang terjadi disana.entah apa yang dia lihat,tatapan tidak percaya langsung ia layangkan kepada Damos.
"Apa ini Rupa?"
----Chapter 5 End----