"Dhivya, tolong antarkan dua gelas kopi ke ruanganku bersama beberapa makanan ringan." Avnan memberikan perintah ketika dia melihat Auristella baru saja keluar dari ruangan Stasi, sekretarisnya.
"Baik, Tuan," ujar Auri sedikit menundukkan kepalanya menyanggupi perintah Avnan.
"Aku harus kuat. Jangan menunjukkan kelemahan ku di hadapan mereka berdua. Walaupun aku sedang hamil, tidak akan ada seorangpun yang boleh merendahkan dan meremehkanku. Aku pasti bisa membuat anak yang sedang aku kandung sama kuatnya seperti aku sekarang," tekad Auristella sembari terus berjalan pelan dan hati-hati.
Sebenarnya Austin sudah melarang dia untuk bekerja demi menjaga kesehatan perkembangan kedua janinnya. Tapi Auri sedikit keras kepala dan menentang keputusan Austin.