"ingat, Sweety! Saat kita bertemu nanti, aku tidak akan menunda untuk membawamu pergi dan menghukummu. Siksaan nikmat yang panjang menantimu. Ingat itu dalam otak cantikmu."
"Salam sayang dari pria yang berhasil memuaskan hasratmu dan mengenalkan dunia kenikmatan padamu."
Auristella kembali menelan salivanya dengan susah payah. Bahkan kini, terlihat bulir keringat keluar dari pelipisnya. Padahal dia baru saja mandi. Tiba-tiba, ada sedikit rasa panik yang menyerang. Tentu saja ketakutan mendominasi Auri jika nanti dia benar bertemu Avnan di kemudian hari.
"Apa aku harus membalas pesannya dan mengatakan aku tidak takut dengan semua ancaman itu?"
"Oh, tidak! Aku sudah gila jika terpancing dengan kegilaan Avnan. Satu hal yang perlu aku tinggal di sini, Avnan pria gila dan mesum. Maka selamanya dia akan seperti itu."
"Sedangkan aku, Aku wanita waras dan hidup dengan normal. Jadi jangan sampai ikut gila sepertinya. Atau tidak akan bedanya antara aku dan Avnan."