"kamu berani mengatakan aku begitu murah dan menjalani hidup yang mengenaskan, Auri?"
"Begitukah caramu berterima kasih pada pria yang sudah menghabiskan malam bersamamu, lalu memberikan kepuasan tiada tara kepadamu?"
"Begitu, Auri?"
Avnan bertanya dengan menatap Auristella tajam. Rahangnya mengeras tidak terima dengan perkataan Auristella kepadanya. Tatapan tajam itu seolah bisa menguliti Auri hidup-hidup.
'sial! Kenapa hanya menatapnya saja nyaliku langsung menciut? Oh, God. Dia terlihat begitu menggairahkan saat sedang marah seperti ini.'
'shit! Ketika aku mengalami kondisi yang berbahaya seperti ini, Kenapa justru kepalaku memikirkan hal yang berbau selangkangan juga? Ternyata virus mesumnya sudah berhasil menular kepadaku.'
Auristella membatin sembari memukul kepalanya sendiri. Berusaha menghilangkan virus tidak normal yang sudah ditularkan Avnan kepadanya.
'aku harus mencari cara cepat untuk mengalihkan pembicaraan ini. Avnan terlihat begitu mengerikan sekarang!'