"Ailee, kamu sedang apa disana?"
"Aku sangat merindukanmu. Bertemu denganmu, melihat senyuman dan tawa bahagiamu."
"Aku merindukan semua yang ada pada dirimu."
Ellard masih duduk bersandar di kursi sembari memejamkan kedua matanya. Wajahnya masih terlihat pucat. Dia tidak tahu apa penyebabnya. Karena tidak merasakan pusing sama sekali atau yang lainnya. Dia masih memikirkan, kenapa bisa wajahnya menjadi pucat secara tiba-tiba.
Ellard masih memikirkan Ailee. Sejak tadi, seluruh pikirannya, hanya tertuju pada wanita itu. Padahal sebelumnya, dia sudah mempersiapkan diri untuk tidak bertemu Ailee dalm waktu beberapa hari. Tapi ternyata, rasa rindu dalam dirinya tiba-tiba mencuat kepermukaan.
"Tapi tidak tahu mengapa, aku selalu bisa merasakan keberadaan Ailee di semua tempat di kantor ini,"
"Apalagi saat berada di lantai atas. Aku seperti mencium bau parfum miliknya dimana-mana. Padahal, dia tidak berada disana sama sekali,"