Chereads / azka & azkiya / Chapter 6 - 05

Chapter 6 - 05

saat azkiya sedang asik menonton drakor ke sayangan nya , tiba tiba saja pintu kamar nya terbuka , azkiya menatap arka yang berdiri di depan pintu kamar nya dengan wajah yang sedikit menakutkan , " abang " ujar nya sambil menyengir tanpa bersalah.

arka menghidupkan lampu kamar nya , dan menunjuk ke arah jam dinding dengan wajah yang datar , " jam berapa? " tanya nya yang membuat azkiya sedikit takut.

" jam 12 " ujar nya dan terus menyengir

" masih main laptop?" tanya nya mendekat berjalan ke adik nya dan mengambil laptop yang di sebelah azkiya, " abangg ahh" ujar azkiya menahan laptop nya supaya tidak di ambil oleh abang nya.

" 30 menit lagi abang kesini belum tidur , laptop nya abang ambil sampai satu bulan " ujar nya dan keluar dari kamar azkiya.

jam tidur azkiya belakangan ini memang lagi tidak teratur , bahkan ia pernah begadang, tidur pagi dan bangun sampai sore , dan arka memang paling tidak suka melihat adik nya tidur terlalu malam karna ga baik juga buat kesehatan .

" baru mau nonton " ujar nya , azkiya pun pasrah dan mendengar kan kata abang nya , ia mencoba untuk tidur selama 30 menit , azkiya menjauhkan ponsel dan laptop nya dari pandangan nya supaya dia bisa tertidur dengan pulas , setelah mencoba mencari posisi yang nyaman akhir nya azkiya berhasil tertidur lelap.

keesokan hari nya pukul 06.30 ,

" azkiya bangun sekolah " ujar arka yang membangun kan adik nya dengan sangat lembut.

azkiya memelek kan mata nya sekilas dan melanjutkan tidur nya , " ayo cepet bangun " ujar nya lagi sambil menarik tangan azkiya hingga terbangun duduk di atas kasur.

azkiya melirik jam dinding nya , yang masih pukul setengah tujuh pagi " abang , masih setengah tujuh " ujar nya dengan wajah yang masih nyaman ber ada di bantal

azkiya jarang sekali bangun pagi , ia selalu bangun jam 7 lewat dan siap siap ke sekolah tanpa sarapan makanya ia sekalu hampir telat setiap hari.

" ayo bangun , mandi sarapan " ujar arka ke adik ke sayangan nya.

" 30 menit lagi " ujar azkiya dengan matanya yang masih tertutup rapat

" engga engga , ayoo bangun " ujar nya menarik tangan azkiya hingga terbangun dari tempat tidur nya

" iya iya isshhhh " azkiya menggertakan kaki mya dan berjalan ke kamar mandi dengan wajah yang kesal.

setelah 20 menit di tunggu oleh arka, azkiya yang belum keluar dari tadi di kamar mandi , arka pun mengetuk pintu kamar mandi nya cukup keras , " azkiyaa , lama banget tidur ya udah jam 7 " ujar nya yang membuat azkiya kaget dan bangun dari tidur nya.

" eem ?" azkiya membuka pintu kamar mandi masih mengenakan piyama yang di pakai tadi

" tidur ?" tanya arka

azkiya mengangguk sambil tersenyum ,

" ngantuk " ujar nya polos

" mandi sekarang atau abang guyur " ujar arka dengan tatapan tajam yang membuat azkiya takut , " iya iya mandi " jawab nya dan menutup pintu kamar mandi.

setelah selesai mandi dan memakai seragam sekolah azkiya pun keluar dari kamar nya , " pagi " sapa nya memeluk ibu dan abang nya ..

" pagi juga sayang " ujar ibu nya , membalas pelukan azkiya

" sarapan atau langsung berangkat?" tanya ibu nya ke azkiya setiap pagi

" langsung nanti azkiya sarapan di sekolah " ujar nya pamitan mencium tangan ibu nya

" duduk " perintah arka

azkiya pun menurut dan duduk , arka menyodorkan sepiring nasi goreng yang cukup banyak dan segelas susu di depan azkiya , " abang kiya udah kesiangan , kiya makan di sekolah aja " ujar nya

" pelajaran ga bakal masuk otak kalo perut belum di isi , di bangunin dari tadi kenapa ga dengar " ujar azka

" ibu " azkiya mengadu ke ibu nya yang duduk di sebelah nya.

bukan mendapat pembelaan justru ibu nya malah membela abang nya " benar kata abang nak sarapan dulu biar bisa fokus belajar" ujar nya sambil tersenyum

" ah abang , uda tau kesiangan " gerutu azkiya dan melahap nasi goreng nya dengan cepat ,

" pelan pelan keselek " ujar arka

setelah selesai azkiya langsung berpamitan dan berlari mencari pak joko , " paa joko " ujar nya.

arka menghampiri adik nya yang sedang panik karna terlambat kesiangan ke sekolah , " pak joko kan izin semalam anak nya meninggal " ujar arka yang membuat azkiya tambah khawatir takut di hukum.

" yaudah abang aja ayo " menarik tangan arka ke mobil

" kamu lupa abang belum bisa bawa mobil , abang pesenin taksi aja ya " ujar nya berlari mengambil ponsel di dalam rumah.

" ga usah lama naik ojek aja daah" berlari ke depan komplek mencari ojek pangkalan ,

tiba tiba saja ada mobil yang menghalangi jalan nya azkiya " ahh sial siapa sih ni orang " gerutu nya sambil mengetuk ngetuk kaca mobil.

setelah terbuka kaca nya azkiya melihat azka yang mengendarai mobil itu , " lo ?" ujar nya

" naik "

" ga gue naik ojek aja " ujar nya karna gengsi menerima ajakan azka

" ga ada tukang ojek mangkal pagi pagi , gua hitung sampe 3 kalo ga mau gua tinggal" ujar azka

" 1 , 2 " belum kehitungan ketiga azkiya langsung menaiki mobil azka

" buru " ujar nya sambil memasang sabuk pengaman.

mereka pun sampai di sekolah terlambat 5 menit , dan ternyata pagar sekolahan sudah tertutup rapat.

" yaah lo sih lama , ga bisa bawa mobil ya " bukan nya bilang terima kasih azkiya malah membully dan menyalah kan ⁵azka

" gua lama , lo yang banyak omong " ujar azka yang tidak terima

" terus gimana ini?" tanya nya ke azka

" ya gua anak baru , jadi ga paham sisi sekolahan buat masuk " ujar nya ,

azkiya pun mengingat jalan pintas handalan nya itu gang sempit belakang sekolahan. " gue tau ayo " ujar nya

" serius? "

azkiya dan azka berjalan ke belakang sekolah melewati gang yang cukup sempit , " stop " biasanya ada guru yang mindar mandir di situ " ujar azkiya menengok ke sekolahan yang sepi

azka mengikuti kata azkiya setelah melihat kondisi dan situasi yang aman ia pun keluar baru beberapa langkah , pa rendi guru bk memanggi azka dan azkiya untuk mengahampirinya , " eyy sini" ujar nya dengan suara yang bergema

" kalian telat ya! " ujar pa rendi dengan mata melotot dan kumis yang sedikit bergerak serta tangan yang menunjuk ke arah azka dan azkiya

" engga pa habis dari toilet " ujar azka berbohong

" jangan bohong " bentak pa rendi

azkiya orang yang paling tidak bisa berbohong dan terlalu jujur , " iya pak telat " ujar nya polos , azka menyenggol lengan azkiya.

azkiya menatap nya dengan tatapan bertanya , " berani berani nya ya kalian bohongin saya , berdiri di tengah lapangan sampai jam 11 " ujar pak rendi menunjuk ke tengah lapangan yang sudah lumayan panas karna terik matahari.

" ahh lo sih , bohong sedikit kan bisa " ujar azka

" kok gue yang bawa mobil lo " ujar azkiya yang ga mau mengalah

" bukan itu , kenapa lo ga bohong aja sama bapak kumis itu abis dari kamar mandi biar kita lolos" ujar azka ingin meremas azkiya kesal

" lo kira pa rendi bodoh , kamar mandi di sebelah sana , pikir " ujar nya sambil menunjuk jidat nya

" iya pa rendi ga bodoh tapi lo yang bodoh " ujar azka

mereka berdiri di tengah lapangan dengan terik matahari yang sudah sangat panas , sudah sekitar 2 jam an mereka berdiri di tengah lapangan , keringat yang lumayan banyak bercucuran di baju nya , dan kaki gemetar karna kecapean , pa rendi memang guru bk yang paling galak , sekali mengasih hukuman ga tanggung tanggung , ini juga pertama kali nya azkiya kena hukuman.

mata azkiya pun mulai remang remang karna kecapean berdiri dari tadi di tambah sinar matahari yang terik , " lo kenapa? " tanya azka melihat bibir azkiya yang sudah mulai pucat , azkiya menggeleng kan kepalanya pelan menjawab pertanyaan azka , dan benar saja dugaan azka kalau azkiya bakal pingsan, azkiya pun terjatuh di tanah tergeletak , azka yang panik langsung berlari menggendong nya hingga ke uks , " bu teman saya pingsan " ujar azka kepada dokter uks

" kenapa bisa pingsan " tanya nya ke azka yang sedang berdiri melihat kondisi azkiya

" ga tau , kaya nya kecapean " ujar nya

" di hukum?"

azka mengangguk dan pergi dari ruangan uks , ga lama kemudian azkiya pun tersadar dan menyentuh kepala nya yang masih terasa pusing , azka kembali membawa sebotol air putih dan meminum kan ke mulut azkiya dengan hati hati.

" makasih , maaf ngerepotin " ujar nya dengan pelan

" ya ini yang terakhir buat gue repot " ujar azka , mengelap wajah nya yang penuh keringat , dengan baju nya.

"gua lanjutin hukuman dulu lo istirahat"

" gue juga " ujar azkiya berusaha bangun walaupun masih terasa pusing di kepalanya

" kalo lo ikut lagi lo pingsan lagi , lo mau gua gendong lagi ? lo suka gua gendong ? diem disini dan jangan ngerepotin gue lagi " gerutu azka ,

" tapi gue juga di hukum " ujar azkiya

" diem di situ , " ujar azka menatap nya dengan tatapan tajam dan ketus nya

" em iya " azkiya pun mengalah

" tas lo ada di bangku hp lo gue taro di tas " ujar azka menunjuk bangku yang ada di sebelah azkiya , dan pergi meninggal kan azkiya sendirian

azkiya mengambil tas nya yang ada di atas bangku membuka tas untuk mengambil ponsel nya ,mengabarkan sahabat nya , ia kembali merebahkan diri nya .

whatsapp

clay

ki lo ga masuk?

azkiya

masuk gue di hukum , sekarang lagi di uks

clay

kok bisa di hukum di uks suruh ngapain ?

azkiya

tadi di hukum berdiri di tengah lapangan sama pa rendi , gue kecapean pingsan

clay

nanti istirahat kita kesitu

azkiya

oke

sedangkan di kelas clay heboh mengasih tau clara dan luna , " gaes gaes kiya masuk ,tapi lagi di uks sekarang " ujar clay ke luna dan clara

" ha ko bisa kenapa dia?" tanya luna

" di hukum sama pa rendi di suruh berdiri di tengah lapangan , dia kecapean pingsan" ujar clay yang terlihat cemas

" tega banget sih tu sih kumis " ujar luna yang kesal karna sahabat nya di hukum

rehan yang mendengarkan pembicaraan clay dan luna pun langsung izin ke toilet , " bu saya izin ke toilet " ujar nya dan bangun dari kursi nya ,

" oke jangan lama lama " ujar bu guru sambil menerangkan

rehan berlari menuju uks untuk melihat keadaan azkiya , " kamu gpp?" tanya nya yang membuat azkiya terkejut .

" rehan , lo ngapain?" tanya azkiya

" kamu gpp?" tanya nya lagi

" gpp cuma kecapean aja , ini udah bisa lanjut kok " ujar azkiya yang masih memikir an hukuman yang di beri pa rendi.

" serius kamu mau lanjutin berdiri lagi di tengah lapangan " ujar rehan duduk di sebelah azkiya , azkiya pun mengangguk.

" iya ga adil buat azka , kan di hukum nya bareng bareng " ujar azkiya

" azka ?"

" iya anak baru "

" kamu tau kalau aku di sini dari siapa ?" tanya azkiya yang bingung padahal ia cuma memberitahu clay sahabat nya saja kenapa rehan bisa tau.

" emm ga sengaja denger omongan clay " ujar rehan mengalih kan pandangan nya

" yaudah ke kelas aja , aku juga mau ke lapangan lagi "

" ga usah aku yang gantiin hukuman kamu , kamu ke kelas aja " ujar rehan

" ga usah aku bisa ko udah sehat "

" aku ga suka di tolak , kamu masuk kelas biar aku yang gantiin " ujar rehan

azkiya akhir nya pun mengikuti perintah rehan , ia berjalan ke kelas sedangkan rehan ke tengah lapangan untuk berdiri sekita 1 jam lebih lagi.

" ngapain lo ?" tanya azka ketus ke rehan

" makan" jawab asal rehan

" haha lucu lo ngelawak?" ujar azka dengan wajah nya yang tengil , rehan memerhatikan wajah azka , " gua tau gua ganteng ga usah ngeliatin gitu juga " ujar azka sambil menyisir rambut nya kepedean

" kaya gua pernah liat lo , tapi dimana ya " ujar nya mengiangat ingat.

azka yang mengingat lebih dulu pun merasa malu dan terdiam ,

" lo mantan adik gua ya " ujar nya sambil menunjuk azka dan di tepis oleh nya.

" adik lo ? haha kalo gua tau abang nya lo ga mungkin gua pacaran sama adik lo " ujar nya

" bener kan lo yang mukulin gua di taman ?" ujar nya

" gua ga kenal lo " azka terus mencari alasan supaya tidak ketauan

rehan mengambil ponsel di saku nya dan mempotret azka " gua tanya adik gua nanti , kalo bener itu lo habis lo sama gua " ujar nya

" kasih tau aja , gua yakin yang ada adik lo minta buat lo pacaran dia sama gua , mohon mohon supaya adik lo gua pacarin " ujar azka dengan kepedean yang sudah mencapai puncak

" ngeledek?" tanya nya rehan yang sudah geram

" ngerasa ?" timpa nya menaya balik ke rehan , rehan pun tidah menghiraukan azka lagi.

sedangkan azkiya berjalan ke kelas , masuk tanpa permisi untung nya saja guru nya tidak ada di kelas.

" azkiya " teriakan heboh clara dan berlari memeluk azkiya

" emm " ujar azkiya yang masih lemas

" gue bilang kemarin lo jangan telat " ujar luna mendekat ke bangku azkiya

" gara gara abang gue nyuru sarapan gue jadi telat , pa joko juga ga di rumah " ujar azkiya menyenderkan kepala nya di bahu clara yg duduk di sebelah nya.

" abang lo ?" tanya luna

" iya kemarin dia baru pulang " jawab azkiya

" lo mau minum ? " tanya clay dan di jawab dengan anggukan , clay mengasih botol minum nya ke azkiya .

" thanks " ujar nya sambil tersenyum

" rehan dari tadi ga balik balik " ujar luna melihat ke arah bangku yang di dudukin rehan

" tau tuh anak molor kali di kamar mandi " ujar clay

" dia gantiin hukuman gue " ujar nya yang berhasil membuat ke tiga sahabat nya kaget lagi .

" hah serius ? " tanya mereka bertiga kompak

azkiya mengangguk sambil meminum , glek " iya tadi dia ke uks , dia bilang gue di suruh ke kelas dia yang gantiin hukuman gue " ujar nya

" ahh sweet banget padahal udah jadi mantan" ujar luna

" biasa aaja tuh " ujar azkiya

" kaya gitu lo bilang biasa aja ki? emang bener nih anak hati nya udah hilang , masa dia ga baper di begituin , kalo gue jadi lo ya gue kejar lagi rehan biar jadi pacar gue " ujar nya clay

" yaudah lo kan jomblo sekarang , lo kejar aja rehan " ujar azkiya

" ga mau ah dia es batu " ujar clay

" kita bantuin " ujar azkiya yang menjodohkan sahabat nya dengan mantan nya

" jya nanti kita bantuin " timpa luna dan clara

" ga mau bekas sahabat gue " ujar clay sambil tertawa kecil.

" yeh engga kok belom exp gue baru coba 3 hari " ujar azkiya yang membuat clara dan luna ikut tertawa

" ogah ah mending sama azka anak baru belom ada yang punya , lo ga mau kan , gue aja yang kejar " ujar clay yang menjilat ludah sendiri

" iya ambil aja gue kaga mau sama orang begitu , semoga dapet ya , kita bantuin ko clay tenang aja " ujar azkiya sambil tertawa puas

" oke awas ya kalo lo suka " ujar clay

" iya ga bakal lah lo tau gue ga bakal gampang suka sama orang " ujar azkiya

bu hanim pun masuk , teman teman nya kembali ke tempat duduk nya masing masing.

setelah pelajaran bu hanim selesai , akhir nya istirahat pun tiba , seperti biasa teman sekelas nya keluar untuk pergi ke kantin , azkiya masih duduk membereskan buku buku nya , manaru buku rehan kembali ke meja nya , sebagai ucapan terima kasih azkiya menulis materi di buku rehan dan memfotonya untuk di salin di rumah.

" yo gaes ke kantin laper nih," ujar clara

" cowo lo pada kemana? biasa nya nunggu di depan pintu" tanya azkiya

" lagi pada main bola , udah kita duluan aja " ujar clara lagi

" oh yaudah " ujar azkiya

mereka ber empat pun berjalan ke kantin duduk di paling depan dekat warung bu susi ibu kantin , " ibu mau bakso 4 ya " ujar azkiya memesan makananya , sambil menunggu azkiya membeli 2 botol teh pucuk ,

" eh udah gue pesenin , bentar ya " ujar nya sambil berlari meninggal kan clara luna dan clay

" eh mau kemana ?" teriakan clara

" kesitu bentar "

azkiya menghampiri azka dan rehan yang sedang berdiri saling membelakangi

" nih " ujar azkiya sambil menyodorkan teh pucuk ke azka dan rehan

" makasih " ujar rehan lembut dan membuka nya lalu meminum nya hingga habis , azkiya pun merasa tidak enak dengan rehan..

" maaf ya han , " ujar azkiya

" gpp ki santai aku seneng ko berdiri di sini" ujar rehan ke azkiya

" hueek " ledek azka

" lo iri? " tanya rehan spontan

" iri ama lo geli yang ada " ujar azka sambil tertawa puas.

" dari tadi ge lo kesini , energi gua habis gara gara gendong lo , besok diet " celetuk nya azka.

azkiya yang udah kurus begitu masih di suruh diet emang kurang waras azka.

" lo ngatain gua gendut ha? " tanya azkiya sambil memukul lengan azka

" iya lo berat " ujar azka mengahabis kan sebotol teh pucuk

" lo ga tau cara berterima kasih ? apa perlu gue ajarin? " tanya nya azkiya geram

" engga , dan ga mau di ajarin sama lo " ujar azka selow membuat azkiya kesal dan pergi.

azkiya kembali duduk bareng sahabat sahabat nya , "kenapa ki muka lo di tekuk begitu? " tanya luna

" tuh mahluk aneh ngeselin !" ujar nya sambil mengerucutkan bibir nya

" mahluk aneh ?" tanya luna yang ngga paham

" azka anak baru , masa dia ngatain gue gendut berat dan di suruh diet kan ngeselin banget " gerutu azkiya

" hah serius ? ujar clara sambil tertawa dan di jawab dengan anggukan

" lo ngasih teh pucuk buat azka ?" tanya clara dengan wajah datar

" gue ngasih ke rehan , gue ngasih ke azka karma udah bantuin gue tadi ke uks " ujar nya dan di jawab dengan anggukan pelan.

" kenapa ga kasih gue aja si ki kan gue mau caper sama azka " ujar clay

" oh iya maaf sayang aku lupa " ujar azkiya sambil tertawa kecil

" oh iya kok lo bisa putus sama iksan kenapa ?" tanya luna ke clay

" kemarin yang habis pulang dari rumah luna , gue di bonceng kan sama iksan , ponsel nya bunyi di tas nya gue ambil dong takut ada yang penting , gue angkat telpon nya , gue belom ngomong hallo , yang nelpon bilang , " halo sayang lagi dimana " , gue langsung minta turun di tengah jalan sakit banget hati gue denger itu , gue turun di tengah jalan minta penjelasan iksan soal yang nelpon tadi , nama kontak nya bunga , gue bilang siapa bunga ? , terus dia keliatan banget muka panik nya , dia bilang bukan siapa siapa , udah ke tangkep basah basah masih bisa bisa nya dia bohongin gue , gue bilang aja , gue benci smaa lo gue mau putus , terus gue naik taxi langsung pulang " ujar clay panjang lebar menceritakan kejadian pas dia putus sama iksan

" dia selingkuh lo ga salah paham kan ? " tanya luna

" emang kurang aja tuh anak berani beraninnya nyelingkuhin sahabat gue " ujar clara

" engga , orang jelas banget dia manggil sayang pas gue tanya muka nya dia kaya panik gitu " ujar clay

" ya ampun yang sabar ya , cowo kaya dia emang ga pantes buat lo " ujar azkiya sambil mengelus belakang clay

" iya , gue mau deketin azka biar tuh si kampret sakit hati kalo gue bisa dapet yang lebih baik dari dia " ujar clay sambil melahap bakso nya

" emang lo yakin azka baik?" tanya azkiya

" iya yakin lah dia pinter muka nya juga keliatan baik" ujar clay

" tenang aja clay nanti kita bantuin " ujar luna sambil tersenyum , clay pun mengangguk

mereka menyelesaikan makan siang nya di kantin.