Dengan rasa yang amat kecewa Tina kembali beraktivitas di dapur. Dia mencoba melupakan sakit hatinya.
"Mukin jodohku belum lahir kali ya? Tiap Aku menyukai lelaki sudah ada yang memiliki,"gumam Tina.
Akhirnya dia pasrah dengan keadaannya. Dia berdoa dalam hatinya semoga di segerakan mendapatkan jodoh yang terbaik.
"Sayang makan yang banyak ya? Enak banget nih nasi goreng. Aku mau tambahlah,"kata Rijal.
"Udah Bang. Aku udah kenyang."tolak Faiza.
Rijal mengambil lagi nasi goreng yang menurut lidahnya sangat lezat.
"Fai. Ini siapa yang masak nasi gorengnya? Enak banget, Kamu mesti belajar sama yang buat ini ya?"kata Rijal.
"Ogah. Kawin aja dengan si Tina, dia tuh yang buat nasi goreng yang lezat itu."tolak Faiza. Mukanya cemberut.
Semua yang ada di sana sontak tertawa melihat wajah cantic Faiza merengut.
"Sudahlah Fai. Nggak usah sewot gitu, nanti tanya aja resep rahasianya pada Tina. Pasti dia kasih, jika nggak kasih biar Kakek yang minta."sahut Asnawi.