Pak Din sangat kaget melihat kemarahan Adik perempuannya itu.
"Apa Kamu nggak kasian dengan Yanti? Dia nikah siri pasti nggak ada maharnya kan?"ucap Wakti.
"Tenang Ti. Kamu belum mendengar semuanya,"kata Pak Din.
"HIkssss.."terdengar suara isak tangis Wak Ti.
"Bang. Aku membesarkannya dengan kasih sayang. Tapi Kau, malah memberikan anak Kamu pada keluarga yang belum kita kenal,"kata Wak Ti lagi.
Dia begitu kecewa dengan keputusan yang di ambil oleh Abangnya.
"Dengar Ti. Walaupun Yanti hanya menikah siri tapi semua warga desa dan perangkat desa di sana manjadi saksi pernikahan mereka. Dan lagi mahar Yanti, sangatlah banyak Ti!"kata Pak Din.
"Yang benar Bang? Mereka bukan memaksa Yanti menikah karena nggak punya uang?"tanya Wak Ti. Dia sudah berhenti menangis,
"Ya Ti. Mahar Yanti itu lima puluh mayam emas murni Ti. Banyak sekali kan? Itu hadiah dari Kakeknya Herman,"kata Pak Din.
"Apa lima puluh mayam?"ulang Wak Ti tidak percaya.