Tina terdiam di tempatnya dan mulai menguasai dirinya.
"Ya Bang. Nanti Aku tanya,sama Mamak dulu ya? Apa dia mengizinkan."kata Tina.
"Ya Tina. Terimakasih banyak ya?"ucap Herman.
Lantas di meninggalkan Tina yang membersihkan piring yang pecah.
"Ternyata Aku mencintai orang yang salah, Bang Herman ternyata sudah memiliki kekasih hati,"gumam Tina.
Dia dengan cekatan membersihkan piring yang pecah.
Sementara itu, Herman kembali ke kamarnya untuk istirahat.
"Semoga Tina sadar jika Aku hanya menganggapnya sebagai adik saja, Yanti. Aku sangat merindukan dirimu,"lirih Herman.
Dia membayangkan wajah gadis impiannya. Nampak olehnya senyuman Yanti, Hingga Dia terlelap karena sangat lelah belajar beladiri dengan Kakeknya.
Raju segera memutuskan sepihak telpon, dia kembali mencari nama Faiza dan mencoba menghubunginya.
Namun Faiza tidak mengangkatnya, dia sangat kesal dan ingin rasanya membanting ponselnya.