Dengan penuh harap Rijal menunggu kedatangan Faiza di kantor polisi.
Sekitar dua puluh menit kemudian datanglah Faiza dengan wajah khawatirnya.
"Pak. Kenapa bisa di sini?"tanya Faiza.
"Aku ketauan mencuri Fai, jadi bagaimana? Apa Kamu akan menolongKu?"Rijal bukannya menjawab malah berbalik tanya kembali pada Faiza.
"Apa Bapak mencuri? Kok bisa? Ya Allah Pak. Mana orang yang bapak curi uangnya? Biar Aku yang ganti,"sahut Faiza.
Senyum merekah di wajah Rijal mendengar jawab Faiza.
"Kamu yang tersangkanya Faiza, Kamu yang telah mencuri,"kata Rijal.
"Apa Aku mencuri? Mana mukin Pak. Katakan di mana orang itu,"
"Kamu yang telah mencuri hatiku Faiza,"ungkap Rijal.
Spontan tangan Faiza memukul bahu Rijal dengan sangat kuat.
"Ya ampun Pak. Aku hampir takut barusan,"ucap Faiza.
Lantas gadis itu tersenyum melihat ke arah Rijal.
"Tolong katakan sebenarnya kenapa Bapak di tanggap, Aku mohon. Jangan buat Aku khawatir,"
