Wak Ni yang melihat Faiza berhenti langsung menarik tangan Faiza.
"Mukhlis. Ini Faiza,"Wak Ni langsung memperkenalkan Faiza pada putranya.
Keduanya pun bersalaman.
Fida dan Faiza juga bersalaman, begitu juga dengan Raju. Tangan begitu dingin menjabat tangan Faiza.
Faiza tidak banyak berbicara, dia mencoba tidak menangis di hadapan Wak Ni.
Mukhlis lantas mengajak Raju juga Fida untuk makan dengan mereka namun Raju menolaknya.
"Yuk kita makan dulu. Sebelum kita berpisah,"ajak Mukhlis.
"Nggak apa-apa lain kali aja,"tolak Raju.
Namun Suffi meminta makan pada Ayahnya.
"Ayah Aku lapar,"kata Suffi.
Karena merasa tidak enak dengan Mukhlis akhirnya dia pun ikut dengan Mukhlis dan juga Faiza.
"Faiza permisi ke toilet dulu ya?"
Faiza langsung berlari menuju ke toilet dan dia menangis tersedu-sedu.
"Hiks..hiks..Ya Allah. Sakit sekali hati ini, kenapa Kau menghianati Aku Bang?"lirih Faiza. Hampir setengah jam Faiza masih berada di dalam kamar mandi.