Doktet Firdaus masih menunggu Sea keluar dari ruangannya. Dokter tua itu datang ke kantor Sea. Dia harus mencari kebenarannya soal liontin yang kemarin di jatuhkan oleh Eudrie.
"Dokter sudah lama menunggu saya?" Suaranya yang nyaring membuat Dokter Firdaus menoleh. Dokter tua itu mengagumi kepolosan gadis ini. Mengingatkan pada wanita anggun yang selalu merawatnya ketika masih ada.
Diganti Renata, menantu yang paling tak dinginkan karena di masa itu dia tidak menginginkan Vandish menikah. Namun ternyata Arlan lebih dahulu ada di perut menantunya itu.
Dokter Firdaus tersenyum lalu berdiri menyambut kedatangan Sea. Sea sendiri langsung mendekati pria tua itu.
"Maaf, Sea kalau aku mengganggumu bekerja." Sea menggeleng lantas mempersilakan Dokter Firdaus untuk duduk kembali.
"Dokter ada perlu dengan saya? Apa ada yang bisa saya bantu?" ranya Sea menatap wajah tua namun masih sangat sehat itu. Dokter Firdaus hanya mengangguk lalu menatap wajah Sea yang masih sangat belia dan polos.