Untuk beberapa saat semua bergeming dengan kejadian yang mendadak barusan. Sea berjalan mendekat ke arah pintu. Menunduk dan mengambil liontin itu dari tangan Dokter Firdaus dengan wajah sedikit menggelap.
Ada kemarahan namun lebih berkesan ke dalam kecewa yang begitu besar melihat liontin itu terpecah menjadi dua. Ada air hangat yang tiba-tiba sudah menetes di pipinya yang halus.
"Dokter, ini milik saya," ucap Sea kemudian mengantungi liontin itu ke dalam tasnya lalu kembali menghampiri Eudtie yang masih berdiri dengan pandangan mata sinis terhadap Sea. Tanpa diduga oleh Eudrie, Sea sudah melancarkan aksi balas dendamnya terhadap gadis itu.
"Plakk! Ini untuk kesalahan kamu sudah menamparku tadi. Plak! Ini untuk kamu sudah membuat barang dari kedua orang tuaku patah dan rusak!"
Eudrie terperangah demikian juga dengan semua orang yang ada di ruangan itu. Tak menyangka seorang Sea yang polos dan kalem akan melakukan umpan balik terhadap kekejaman Eudrie.
